Tiga istilah sering digunakan untuk
memberikan komponen dasar dari proses membaca, yaitu recording, decoding, dan meaning. Recording merujuk pada
kata-kata dan kalimat, kemudian mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyinya sesuai
dengan sistem tulisan yang digunakan.
Proses decoding ( penyandian ) merujuk pada proses penterjemahan
rangkaian grafis ke dalam kata-kata.
Dekemukakan oleh Crawley dan Mountain ( 1995 ) yang dikutip Farida Rahim (
2005 : 3 ) membaca merupakan gabungan proses perseptual dan kognitif. Menurut
pandangan tersebut membaca sebagai proses visual merupakan proses menerjemahkan
simbol tulis ke dalam bunyi.
Sedangkan Klein, dkk (1996 ) yang dikutip oleh Farida Rahim ( 2005 : 3 )
mengemukakan definisi membaca mencakup
(1) membaca merupakan suatu proses (2) membaca adalah strategis, membaca
merupakan interaktif, membaca merupakan suatu proses informasi dari teks dan
pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca dalam membentuk makna.
Membaca pada
hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya
sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir,
psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan
proses menterjemahkan simbol tulis ( huruf ) kedalam kata-kata lisan. Sebagai
suatu proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman
literal, interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata
dapat berupa aktivitas membaca kata-kata
dengan menggunakan kamus menurut Crowley dan
Mountain ( 1995 ) yang
dikutip oleh Farida Rahim ( 2005 : 2 ).