Friday, September 7, 2012

Model Pembelajaran Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)


STAD di kembangkan oleh Robert Slavin (Ratumanan, 2002 : 113 ), merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana sehingga tipe ini dapat digunakan oleh guru-guru yang baru mulai pendekatan pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin, pada pembelajaran kooperatiff tipe STAD siswa dapat ditempatkan dalam kelompok belajar yang beranggotakan empat sampai lima orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran dan kemudian siswa bekerja dalam kelompoknya  untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompoknya telah menguasai materi pelajaran tersebut. Akhirnya kepada seluruh siswa diberikan test tentang materi pelajaran tersebut.

Menurut Ratumanan (2002 : 13), bahwa pembelajaran kooperatif tipe  STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin, merupakan salah satu tipe pembelajaran yang paling sederhana, sehingga tipe ini dapat dimanfaatkan oleh guru-guru yang baru menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif

Menurut Tutuhatunewa ( 2004 : 28 ), bahwa dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dengan memperhatikan adanya  perbedaan kemampuan akademis. Selain itu siswa saling membantu dalam memahami konsep, berdiskusi dan menyelesaikan soal atau tugas-tugas yang diberikan.

Menurut Purmiasa ( 2002 : 109), bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam  pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut:

1.   Persiapan
Dalam persiapan, hal-hal yang perlu diperhatikan yakni materi pembelajaran, penempatan siswa dalam kelompok, menentukan skor soal, kerja kelompok dan jadwal activitas.
2.   Langkah Penyiapan Materi
Setiap pembelajaran dengan pendekatan STAD, akan dimulai dengan presentasi kelas yang meliputi : Pendahuluan, pengembangan petunjuk praktis, Aktivitas kelompok dan Kuis atau test.
3.   Kegiatan kelompok
Tujuan anggota kelompok selama belajar kelompok adalah mempelajari materi pelajaran yang telah dipresentasikan dan membantu anggota lain dalam menguasai materi pelajaran. Lembar kegiatan siswa yang diberikan guru untuk melatih keterampilan yang diajarkan serta menguji kemampuan individu dalam kelompok. Jika siswa menyelesaikan masalah, dapat dapat mengerjakan secara individu selanjutnya mencocokkan jawabannya dengan anggota kelompok.
4.    Kuis/test
Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan tes adalah seperdua atau satu jam pelajaran. Dan sebaiknya waktu yang disediakan cukup untuk siswa secara individu dalam menyelesaikan permasalahan.
5.   Penghargaan kelompok.
Kelompok dapat memperoleh sertifikat atau hadiah jika rata-rata skornya melampaui kriteria tertentu.


 
Menurut Slavin ( dalam Ratumanan, 2002 : 115 ),  STAD terdiri dari siklus kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
1.   Mengajar
Guru menyajikan materi pengajaran. Penyajian materi ini meliputi 3 komponen yakni : pendahuluan, pengembangan dan praktek terbimbing
2.   Kegiatan kelompok
Siswa bekerja sama dalam kelompok masing-masing untuk menguasai materi pelajaran
3.    Test
Setelah satu atau dua periode guru menyajikan materi dan satu atau dua periode kerja kelopmpok, siswa diberikan kuis individual. Siswa tidak boleh saling bantu dalam test
4.   Penghargaan kelompok
Penghargaan kelompok dihitung berdasarkan pada nilai peningkatan rata-rata setiap kelompok. Adapaun perhitungan nilai peningkatan dan kriteria penghargaan kelompok diberikan Slavin ( dalam Ratumanan, 2004 : 137)

Langkah – langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe  STAD sebagai berikut:

Langkah 1: Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pembelajaran dengan membuat RPP ( Rancangan pelaksanaan pembelajaran), LKS ( Lembar Kerja siswa), Bahan ajar tentang materi bangun ruang sisi lengkung yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Langkah 2: Pelaksanaan
Guru membagikan siswa dalam kelompok kecil yang beranggotakan 5 orang siswa, kelompok-kelompok ini terdiri dari siswa yang berkemampuan heterogen.
Langkah 3: Diskusi Kelompok
Dalam kerja kelompok guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok dan siswa dituntut untuk bekerjasama saling membantu dan menyelesaikan persoalan yang diberikan, guru berusaha membantu kelompok yang bermasalah.
Langkah 4: Presentase kelompok
Masin-masing kelompok mempresentasekan hasil kerja kelompok didepan kelas, dan kelompok lain menanggapi sehingga terjadi diskusi kelas.
Langkah 5: Penghargaan
Guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok yang memperoleh nilai baik setelah mengikuti test.
Adapun perhitungan peningkatan nilai dan kriteria penghargaan kelompok diberikan Slavin ( Dalam Ratumanan, 2004 : 137)
Tabel 3.1
Perhitungan nilai peningkatan
Nilai test akhir
Nilai peningkatan
Lebih dari 10 poin dibawah nilai awal
10 hingga 1 poin dibawah nilai awal
Nilai awal hingga 10 poin dibawah nilai awal
Lebih dari 10 poin diatas nilai awal
Nilai sempurna
5
10
20
30
30

Dari perhitungan nilai peningkatan secara individu maka dapat ditentukan kriteria penghargaan basi setiap kelompok. Pada tabel ditunjukkan kriteria penghargaan kelompok sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kriteria penghargaan kelompok
Nilai rata-rata kelompok
Penghargaan
  5   -  15
15   -  25
25   -  30
Baik
Hebat
Super