Sunday, April 28, 2013

Komunikasi Dalam Pembelajaran


Dalam rangka mencapai interaksi belajar mengajar, maka perlu adanya komunikasi yang jelas antara guru dengan siswa, sehingga terpadunya dua kegiatan yaitu kegiatan mengajar oleh guru dan kegiatan belajar oleh siswa yang berdaya guna dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu mengembangkan pola komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar, karena lemahnya sistem komunikasi dapat mengakibatkan kegagalan dalam pencapaian tujuan. Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dan siswa, sebagaimana dikemukakan Sudjana (2000:45) yaitu : a) komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah, b) komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, dan c) komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut.

a.       Komunikasi sebagai Aksi atau Komunikasi Satu Arah
Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif tetapi siswanya pasif, sehingga komunikasi seperti ini jelas kurang banyak menghidupkan kegiatan siswa belajar. Contoh jenis kegiatan pembelajaran ini adalah dengan metode ceramah.
b.      Komunikasi sebagai Interaksi atau Komuikasi Dua Arah
Pada komunikasi ini guru dan siswa bersama-sama berperan sebagai pemberi aksi dan penerima aksi. Keduanya saling memberi dan menerima, sehingga pola komunikasi ini lebih baik daripada yang pertama, sebab kegiatan guru dan siswa relatif sama, tetapi komunikasi antar siswa masih kurang atau sama sekali tidak ada.
c.       Komunikasi Banyak Arah atau Komunikasi sebagai Tranaksi
Komunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa, tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini mengarah kepada proses pembelajaran yang mengembangkan kegiatan secara optimal, sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif. Contoh jenis kegiatan pembelajaran ini adalah dengan metode diskusi, simulasi dan belajar kelompok.
Berdasarkan ketiga pola komunikasi tersebut pola komunikasi tranaksi merupakan model yang paling optimal untuk mendapatkan pola komunikasi yang paling efektif antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa, termasuk di dalam pola tranaksi ini adalah metode belajar kelompok. Oleh karena itu pemilihan motode belajar kelompok dalam penelitian ini sudah sesuai, mengingat tujuan antara yang diharapkan adalah meningkatkan aktivitas belajar siswa sebelum mencapai tujuan akhir yaitu kenaikan jumlah siswa yang mencapai tuntas belajar.