Sunday, April 28, 2013

Model Pembelajaran Penjasorkes dengan Bermain Sirkuit


a.        Hakekat Latihan Sirkuit
Sistem latihan sirkuit diperkenalkan oleh Morgan dan Adamson pada tahun 1953 di University of Leeds di Inggris. Latihan semakin populer dan diakui oleh banyak pelatih, ahli-ahli pendidikan jasmani, dan atlet sebagai suatu sistem latihan yang dapat memperbaiki secara serempak fitness keseluruhan dari tubuh, yaitu komponen power, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas, mobilitas, dan komponen-komponen lainnya.
Bentuk-bentuk latihan dalam sirkuit adalah kombinasi dari semua unsur fisik.  Latihan-latihannya bisa berupa lari naik-turun tangga, lari ke samping, ke belakang, melempar bola, memukul bola dengan raket, lompat-lompat, berbagai bentuk latihan beban, dan sebagainya.  Bentuk-bentuk latihannya biasanya disusun dalam lingkaran. Karena itu nama latihan ini disebut circuit training.  Dengan sedikit kecerdikan dan kreativitas pelatih/pembina akan dapat mendesain suatu sirkuit yang paling cocok untuk cabang olahraga tertentu.
Bermain bentuk Sirkuit merupakan modifikasi dari sirkuit training, pengertian dari bermain bentuk sirkuit tidak jauh beda dari sirkuit training yaitu kegiatan yang terdiri dari serangkaian bentuk latihan yang dilakukan sekaligus dengan diselingi waktu istirahat yang telah diatur, hanya saja dalam bermain bentuk sirkuit setiap kegiatan atau pos akan memunculkan latihan yang berisi unsur-unsur bermain sehingga para siswa diharapkan tidak merasa sedang melakukan sirkuit training melainkan sedang bermain bersama-sama dengan temannya.

Telah diketahui sebelumnya bahwa sebagian besar waktu para siswa dipakai untuk bermain, dan selain itu dengan bermain anak dapat lebih mengoptimalkan potensi dirinya dengan lebih baik. Oleh karena itu, dengan bermain bentuk sirkuit, para siswa akan merasa bahwa dirinya sedang bermain, sehingga dapat memacu motivasi untuk bergerak dan pada akhirnya dapat meningkatkan keterampilan bermain salah satu cabang olahraga dan sekaligus dapat meningkatkan kebugaran jasmaninya secara menyeluruh.
Circuit training didasarkan pada asumsi bahwa seorang atlet akan dapat memperkembang kekuatannya, daya tahannya, kelincahannya, total fitnessnya dengan cara : (1) Melakukan sebanyak mungkin pekerjaan dalam suatu jangka waktu tertentu dan             (2) Melakukan suatu jumlah pekerjaan atau latihan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

b.        Cara Melakukan Latihan Sirkuit
            Cara melakukan latihan sirkuit adalah sebagai berikut :
(1)       Dalam suatu daerah atau area tertentu ditentukan beberapa pos atau stasion, misalnya  4 pos (disesuaikan dengan bentuk latihan yang akan dikembangkan).
(2)       Di setiap pos siswa diharuskan melakukan suatu bentuk latihan tertentu.
(3)       Latihan-latihan yang dikembangkan adalah teknik dasar bermain bolabasket antara lain: Teknik melempar dan menangkap bola, menggiring bola basket, menembak bola ke ring basket, dan permainan bolabasket menggunakan satu ring basket.
(4)       Lamanya waktu melakukan sirkuit adalah selama 3 – 5 menit. Waktu istirahat diantara season selama 3 menit.
Dalam melakukan setiap bentuk latihan sirkuit guru dapat menentukan variasi-variasi sebagai berikut :
1)       Harus dilakukan sekian repetisi.
2)       Harus melakukan sebanyak mungkin repetisi dalam waktu misalnya 3 - 5 menit.
3)       Demikian pula dapat ditetapkan apakah setelah setiap bentuk latihan masa ada istirahat (misalnya 3 menit) atau tidak.

c.        Langkah-langkah Melakukan Latihan Sirkuit
(1)       Persiapkan lapangan dan alat-alat yang akan dipergunakan untuk latihan sirkuit. Setiap siswa diberi penjelasan mengenai bagaimana setiap bentuk latihan di setiap pos harus dilakukan.  Demikian pula berapa ulangan atau berapa lama setiap bentuk latihan tersebut harus dilakukan.
(2)       Kemudian setiap siswa disuruh mencoba melakukan setiap bentuk latihan tersebut di setiap pos, agar dengan demikian mereka lebih mengenal setiap bentuk latihan.  Sehingga kesalahan atau kekhilafan dalam melaksanakannya nanti dapat dihindari atau ditekan sekecil mungkin.
(3)       Siswa mulai melakukan latihan sirkuit tersebut dan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menyelesaikan sirkuit dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
(4)       Selesai melakukan sirkuit, guru melakukan evaluasi secara menyeluruh dari setiap pos yang telah dilalui oleh siswa.