a.
Hakekat Latihan Sirkuit
Sistem latihan sirkuit diperkenalkan oleh Morgan dan Adamson
pada tahun 1953 di University of Leeds di Inggris. Latihan semakin populer dan
diakui oleh banyak pelatih, ahli-ahli pendidikan jasmani, dan atlet sebagai
suatu sistem latihan yang dapat memperbaiki secara serempak fitness keseluruhan
dari tubuh, yaitu komponen power, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas,
mobilitas, dan komponen-komponen lainnya.
Bentuk-bentuk latihan dalam sirkuit adalah kombinasi dari semua
unsur fisik. Latihan-latihannya bisa berupa
lari naik-turun tangga, lari ke samping, ke belakang, melempar bola, memukul
bola dengan raket, lompat-lompat, berbagai bentuk latihan beban, dan
sebagainya. Bentuk-bentuk latihannya
biasanya disusun dalam lingkaran. Karena itu nama latihan ini disebut circuit
training. Dengan sedikit kecerdikan dan
kreativitas pelatih/pembina akan dapat mendesain suatu sirkuit yang paling
cocok untuk cabang olahraga tertentu.
Bermain bentuk Sirkuit merupakan
modifikasi dari sirkuit training, pengertian dari bermain bentuk sirkuit tidak
jauh beda dari sirkuit training yaitu kegiatan yang terdiri dari serangkaian
bentuk latihan yang dilakukan sekaligus dengan diselingi waktu istirahat yang
telah diatur, hanya saja dalam bermain bentuk sirkuit setiap kegiatan atau pos akan
memunculkan latihan yang berisi unsur-unsur bermain sehingga para siswa
diharapkan tidak merasa sedang melakukan sirkuit training melainkan sedang
bermain bersama-sama dengan temannya.
Telah diketahui sebelumnya bahwa sebagian
besar waktu para siswa dipakai untuk bermain, dan selain itu dengan bermain
anak dapat lebih mengoptimalkan potensi dirinya dengan lebih baik. Oleh karena
itu, dengan bermain bentuk sirkuit, para siswa akan merasa bahwa dirinya sedang
bermain, sehingga dapat memacu motivasi untuk bergerak dan pada akhirnya dapat
meningkatkan keterampilan bermain salah satu cabang olahraga dan sekaligus
dapat meningkatkan kebugaran jasmaninya secara menyeluruh.
Circuit training didasarkan pada asumsi
bahwa seorang atlet akan dapat memperkembang kekuatannya, daya tahannya,
kelincahannya, total fitnessnya dengan cara : (1) Melakukan sebanyak mungkin
pekerjaan dalam suatu jangka waktu tertentu dan (2) Melakukan suatu jumlah
pekerjaan atau latihan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
b.
Cara Melakukan Latihan Sirkuit
Cara
melakukan latihan sirkuit adalah sebagai berikut :
(1) Dalam suatu daerah atau area tertentu ditentukan beberapa pos
atau stasion, misalnya 4 pos
(disesuaikan dengan bentuk latihan yang akan dikembangkan).
(2) Di setiap pos siswa diharuskan melakukan suatu bentuk latihan
tertentu.
(3) Latihan-latihan yang dikembangkan adalah teknik dasar bermain
bolabasket antara lain: Teknik melempar dan menangkap bola, menggiring bola
basket, menembak bola ke ring basket, dan permainan bolabasket menggunakan satu
ring basket.
(4) Lamanya waktu melakukan sirkuit adalah selama 3 – 5 menit.
Waktu istirahat diantara season selama 3 menit.
Dalam melakukan setiap bentuk latihan sirkuit guru dapat
menentukan variasi-variasi sebagai berikut :
1) Harus dilakukan sekian repetisi.
2) Harus melakukan sebanyak mungkin repetisi dalam waktu misalnya 3
- 5 menit.
3) Demikian pula dapat ditetapkan apakah setelah setiap bentuk
latihan masa ada istirahat (misalnya 3 menit) atau tidak.
c.
Langkah-langkah Melakukan Latihan Sirkuit
(1) Persiapkan lapangan dan alat-alat yang akan dipergunakan untuk latihan
sirkuit. Setiap siswa diberi penjelasan mengenai bagaimana setiap bentuk
latihan di setiap pos harus dilakukan.
Demikian pula berapa ulangan atau berapa lama setiap bentuk latihan
tersebut harus dilakukan.
(2) Kemudian setiap siswa disuruh mencoba melakukan setiap bentuk
latihan tersebut di setiap pos, agar dengan demikian mereka lebih mengenal
setiap bentuk latihan. Sehingga
kesalahan atau kekhilafan dalam melaksanakannya nanti dapat dihindari atau
ditekan sekecil mungkin.
(3) Siswa mulai melakukan latihan sirkuit tersebut dan berusaha
dengan sebaik-baiknya untuk menyelesaikan sirkuit dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
(4) Selesai melakukan sirkuit, guru melakukan evaluasi secara
menyeluruh dari setiap pos yang telah dilalui oleh siswa.