Friday, May 17, 2013

Managemen Pembelajaran


Istilah pembelajaran sering dipergunakan dalam kegiatan pendidikan di sekolah, mengingat hal tersebut merupakan inti dari proses penyelenggaraan pendidikan. Kegiatan tersebut berlangsung secara kontinyu yang dilakukan antara guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek ajar. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994:14) memberikan pengertian tentang istilah pembelajaran yaitu : “proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”. Sementara Muhadi Suratman (1998:23) mengemukakan “pembelajaran merupakan proses interaksi antara yang mengajar (guru) dengan yang belajar (siswa) sebagai usaha untuk mengubah perilaku siswa dari yang kurang bisa            menjadi bisa”.
Dalam kerangka sistem, pembelajaran menunjuk pada pengertian yang mengandung seperangkat komponen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komponen-komponen yang dimaksud adalah tujuan, metodologi dan penilaian (evaluasi) pembelajaran. Komponen-komponen ini dikatakan juga sebagai lingkungan belajar yang perlu diciptakan dan disiapkan oleh seorang pengajar (guru). Dengan demikian pembelajaran dalam konteks ini lebih menitikberartkan kepada guru sebagai pengajar yang akan menyampaikan ilmu pengetahuan berupa materi pelajaran dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara sistematis dan terkendali. Efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran dapat tercapai apabila semua komponen yang ada di dalamnya dikelola dan diorganisasikan dengan baik, sebagaimana dikemukakan Nana Sudjana (1992:23) sebagai berikut.

Pembelajaran merupakan aktivitas (proses) yang terdiri dari banyak komponen. Masing-masing komponen pembelajaran tidak bersifat partial (terpisah) atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung, komplementer, berkesinambungan. Untuk itu diperlukan pengelolaan pembelajaran yang baik.

Dengan demikian pembelajaran pada dasarnya memerlukan pengelolaan atau manajemen yang baik, teratur dan terarah untuk dapat mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan, yaitu adanya perubahan yang lebih baik dalam diri masing-masing siswa.
Mengenai konsep manajemen pembelajaran kemungkinan jarang diketemukan dalam satu kesatuan, akan tetapi memiliki arti masing-masing kemudian bersama dalam satu istilah yang menunjukkan suatu kegiatan/proses. Mengenai definisi manajemen pembelajaran ini Suharsimi Arikunto (1990:2) mengemukakan “manajemen pembelajaran merupakan proses pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan/proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru”. Sementara Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (1995:2) mengemukakan pula bahwa :

Manajemen pembelajaran adalah mengacu pada suatu upaya untuk mengatur (memenej) dan mengendalikan aktivitas pembelajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran untuk mensukseskan tujuan pembelajaran agar tercapai secara lebih efektif, efisien dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi dan perencanaan, pelaksanaan dan diakhiri dengan penilaian serta dari penilaian tersebut akan dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan pembelajaran lebih lanjut.

Berdasarkan konsep-kosep tersebut, maka manajemen pembelajaran adalah suatu prosedur (rangkaian kegiatan) yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengelola pembelajarannya, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan diakhiri dengan adanya evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran. Prosedur ini dilakukan berdasarkan pada prinsip-prinsip manajemen dan komponen-komponen pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.