Metode pembelajaran adalah teknik penyajian pelajaran yang dipergunakan
guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam
kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa
dengan baik. Ada berbagai macam teknik penyajian dari yang tradisional yang
telah dipergunakan sejak dulu sampai dengan pada teknik modern yang
dipergunakan sekarang ini. Teknik pembelajaran kelompok merupakan salah satu
strategi belajar mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu
kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri
dari 3 sampai dengan 5 siswa, mereka bekerjasama dalam memecahkan masalah atau
melaksanakan tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditentukan guru. Kerja kelompok adalah kegiatan sekelompok siswa yang biasanya
berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar, di mana
keberhasilan kelompok ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari individu
anggota kelompok tersebut (Robert L. Cilstrap dan William R. Martin dalam
Roestiyah 2001:45).
Sedangkan Dimyati dan Mudjiono (2002:34) mengemukakan kerja kelompok
berarti kerja kepemimpinan dan keterpimpinan yang perlu dipelajari siswa untuk
bekal dalam kehidupannya nanti”. Selanjutnya secara lebih lengkap Burton
(Nasution 2000:56) menjelaskan “kerja kelompok ialah cara individu mengadakan
relasi dan kerjasama dengan individu lain untuk bekerja sama. Relasi di dalam
kelompok demokratis artinya setiap individu berpartisipasi, ikut serta secara
aktif dan turut bekerjasama, sehingga individu akan memperoleh hasil belajar
yang lebih baik dan mengalami perubahan sikap”. Keuntungan yang diperoleh dari
adanya pembelajaran dengan pendekatan kelompok adalah sebagai berikut. a) siswa
bertanggung jawab terhadap proses belajarnya, terlibat secara aktif dan
memiliki usaha yang lebih besar untuk berprestasi, b) siswa mengembangkan
keterampilan berfikir tingkat tinggi dan berfikir kritis dan c) terjadinya hubungan yang positif
antar siswa.
Dengan demikian pembelajaran kelompok berhubungan dengan proses belajar
yang dilakukan siswa secara bersama-sama melalui komunikasi interaktif dengan
dipimpin oleh seorang pemimpin untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi
sehubungan dengan materi pelajaran.
Untuk membentuk manusia demokratis harus ditekankan pelaksanaan kerjasama
atau kerja kelompok, karena menurut para ahli pendidikan prinsip kerjasama
lebih banyak faedahnya daripada sistem persaingan. Nasution (2000:34)
mengemukakan beberapa manfaat dari kerja kelompok sebagai berikut.
a.
Mempertinggi hasil belajar, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif.
b.
Keputusan kelompok lebih mudah diterima setiap anggota,
bila mereka turut memikirkan dan memutuskan bersama-sama.
c.
Mengembangkan perasaan sosial dan pergaulan sosial yang
baik.
d.
Meningkatkan rasa percaya diri anggota kelompok.
Sedangkan Roestiyah (2001:32) keuntungan menggunakan teknik kerja
kelompok adalah : a) mengembangkan keterampilan bertanya, b) siswa lebih
intensif dalam melakukan penyelidikan, c) mengembangan bakat kepemimpinan, d)
guru lebih memperhatikan siswa, e) siswa lebih aktif, dan f) mengembangkan rasa
menghargai dan menghormati antar siswa. Selanjutnya Mudjiono (2002:3)
menjelaskan “pembelajaran kelompok kecil merupakan perbaikan dari kelemahan
pengajaran klasikal”. Adapun pada pembelajaran kelompok kecil mempunyai tujuan
: a) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah secara rasional, b) mengembangkan sikap sosial dan semangat gotong
royong dalam kehidupan, c) mendinamiskan kegiatan kelompok dalam belajar,
sehingga setiap anggota merasa diri sebagai bagian kelompok yang bertanggung
jawab dan d) mengembangkan kemampuan kepemimpinan-kepemimpinan pada setiap
anggota kelompokj dalam pemecahan masalah kelompok.
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan dapat diperoleh beberapa ciri
yang menonjol dalam pembelajaran secara kelompok, yaitu : a) siswa sadar
sebagai anggota kelompok, b) siswa memiliki tujuan bersama, c) siswa memiliki
rasa saling membutuhkan, d) interkasi dan komunikasi antar anggota, e) ada tindakan bersama dan f) guru bertindak
sebagai fasilitator, pembimbing dan pengendali ketertiban kerja.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran
kelompok dapat membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi secara
bersama-sama