Instrumen Penilaian psikomotor ini terdiri atas soal atau perintah dan pedoman penskoran untuk menilai unjuk kerja peserta
didik dalam melakukan perintah/soal tersebut.
1. Penyusunan soal
Langkah pertama yang harus dilakukan
oleh penulis soal ranah psikomotor adalah mencermati kisi-kisi instrumen yang telah
dibuat. Soal
harus dijabarkan dari indikator dengan memperhatikan materi pembelajaran. Pada
contoh kisi-kisi di atas, dapat dibuat soal sebagai berikut:
”Demonstrasikan/lakukan lari cepat 100 meter dengan
teknik yang benar. Perhatikan posisi mulai, teknik mulai, teknik lari, dan
teknik memasuki garis finish”.
Soal
ranah psikomotor untuk ulangan tengah semester dan akhir semester yang biasanya
sudah mencapai tingkat psikomotor manipulasi, mencakup beberapa indikator.
2. Pedoman penskoran
Pedoman
penskoran dapat berupa lembar observasi dan lembar penilaian yang harus mengacu
pada soal. Soal atau lembar
tugas atau perintah kerja inilah yang selanjutnya dijabarkan menjadi
aspek-aspek keterampilan. Untuk soal dari contoh kisi-kisi di atas, cara menuliskan
lembar penilaian atau lembar observasinya
sebagai berikut.
a.
Mencermati soal
(dalam hal ini lari cepat 100 m)
b.
Mengidentifikasi
aspek-aspek keterampilan kunci dalam lari 100 m; dalam hal ini aspek –aspek
keterampilan kunci itu adalah : (1) posisi mulai
(starting position), (2) teknik mulai (starting action), (3)
teknik lari (sprinting action),
dan (4) teknik memasuki garis finish (finishing action).
c.
Mengidentifikasi
aspek-aspek keterampilan dari setiap aspek keterampilan kunci (dalam hal ini
aspek keterampilan kunci posisi mulai dirinci menjadi aspek keterampilan
memposisikan kaki, tangan, badan, pandangan mata, dan posisi tungkai pada saat aba-aba
“siap”).
d.
Menentukan jenis
lembar instrumen untuk mengamati kemampuan peserta didik, apakah lembar
observasi atau lembar penilaian
e.
Menuliskan
aspek-aspek keterampilan dalam bentuk pertanyaan/ pernyataan ke dalam tabel
f.
Membaca kembali lembar
penilaian atau lembar observasi untuk meyakinkan bahwa instrumen yang
ditulisnya sudah tepat
g.
Meminta orang lain
untuk membaca atau menelaah instrumen yang telah ditulis untuk meyakinkan bahwa
instrumen itu mudah dipahami oleh orang lain.
Langkah (f) adalah upaya penulis agar instrumen memiliki
validitas isi tinggi, sedangkan langkah (g) adalah upaya penulis agar instrumen
memiliki reliabilitas tinggi.