Hasil adalah
sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha ;(Dedy Sugono, 2008:528). Sedangkan
belajar sebagaimana telah diuraikan di atas adalah proses perubahan tingkah
laku, sehingga hasil belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang diadakan oleh
usaha merubah tingkahlaku.
Hasil belajar sering orang menyebutnya prestasi
belajar. Menurut Winkel, prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai
(Winkel, 1986 :162)
Hasil Belajar menurut Nana Sudjana (2000 : 7), merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu. Menurut Nana Sudjana yang dikutip oleh Rochmad Wahab (2009 : 24) membagi lima kategori hasil belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, kognitif, sikap, dan motorik.
Hasil Belajar menurut Nana Sudjana (2000 : 7), merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu. Menurut Nana Sudjana yang dikutip oleh Rochmad Wahab (2009 : 24) membagi lima kategori hasil belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, kognitif, sikap, dan motorik.
Tipe hasil belajar
terdiri dari : ranah kognitif, afektif dan psikomotor (Bloom dalam Dimyati
2002:26). Ketiganya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, bahkan membentuk hubungan hierarki. Dalam
penelitian ini hanya ranah kognitif saja, meliputi : a) tipe hasil belajar pengetahuan
hafalan, b) pemahaman, c) penerapan, d) analisis, e) sintesis dan f) evaluasi.
(Sularyo 2004:9).
Proses Belajar
merupakan suatu aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan yang relative konstan dan berbekas. Perubahan
perilaku ini merupakan hasil belajar yang mencakup ranah kognitif, ranah
afektif dan ranah psikomotorik.(Suprayekti,2003:4).
Hasil belajar adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Begitu juga hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang tetap sebagai hasil proses pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Prinsip yang mendasari penilaian hasil belajar yaitu untuk memberi
harapan bagi siswa dan guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kualitas dalam arti siswa menjadi pembelajar yang efektif dan guru menjadi
motivator yang baik. Dalam kaitan dengan itu, guru dan pembelajar dapat
menjadikan informasi hasil penilaian sebagai dasar dalam menentukan
langkah-langkah pemecahan masalah, sehingga mereka dapat memperbaiki dan
meningkatkan belajarnya (Rasyid, 2008 : 67).
Faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar (hasil belajar) yaitu :
1)
Faktor bahan atau hal yang
dipelajari
Bahan atau hal yang dipelajari
ikut menentukan bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung, dan bagaimana
hasilnya agar dapat sesuai dengan yang diharapkan.
2)
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan terdiri
dari :
a)
Lingkungan alami
Yang dimaksud dengan
lingkungan alami adalah keadaan lingkungan disekitar siswa yang dapat
mempengaruhi hasil belajar, seperti temperatur udara dan kelembaban. Belajar
dengan udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam kondisi
pengab dan udara panas.
b)
Lingkungan sosial
Lingkungan sosial yang baik yang berwujud manusia maupun
hal hal lain akan berpengaruh langsung dalam proses dan hasil belajar siswa.
Siswa yang sedang belajar memecahkan persoalan dan dibutuhkan ketenangan,
dengan kehadiran orang lain yang selalu mondar mandir didekatnya maka siswa
tersebut akan terganggu.
3)
Faktor instrumental
Faktor instrumental adalah
faktor yang ada dan pemanfaatannya telah dirancang sesuai dengan hasil belajar
yang diharapkan. Faktor ini dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah dirancang ,
faktor ini dapat berupa :
a)
Hardware (perangkat keras)
seperti gedung, perlengkapan belajar, alat praktikum.
b)
Software (perangkat lunak),
perangkat ini berupa kurikulum, program, peraturan dan pedoman pembelajaran.
4)
Faktor kondisi individu siswa
Faktor
kondisi individu siswa mencakup dua hal yaitu :
a)
Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis sangat berpengaruh
terhadap kegiatan pembelajaran seorang siswa. Seorang siswa yang dalam kondisi
bugar jasmaninya akan berlainan dengan belajarnya siswa yang dalam keadaan
kelelahan. Disamping kondisi fisiologis umum, hal yang tidak kalah penting
adalah kondisi panca indra, terutama penglihatan dan pendengaran.
b)
Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain minat, bakat, kecerdasan, motivasi dan
kemampuan kognitif (Suryasubrata, 1989 : 113)