Menurut Briggs (1986:23) mengemukakan
bahwa media pembelajaran ada 13 bagian yaitu : a) objek, b) model, c) suara, d) langsung, e) rekaman, f)
audio, g) media cetak, h) pembelajaran terprogram, i) papan tulis, j) media
transparan, k) film rangkai, l) film bingkai, m) film televisi dan gambar.
Sedangkan Amir Hamzah Sulaiman (Nyoman S. Degeng 1993:5) menggolongkan media sebagai
berikut.
a.
Alat-alat audio, alat-alat yang
menghasilkan bunyi atau suara.
b.
Alat-alat visual yaitu
alat-alat yang dapat memperlihatkan bentuk atau rupa yang kita kenal sebagai
alat peraga. Alat-alat visual dibedakan menjadi : 1) alat-alat visual dua
dimensi yang dibagi-bagi menjadi alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang
tidak transparan dan alat-alat visual dua dimensi pada bidang transparan dan 2)
Alat-alat visual tiga dimensi.
Sementara Rudy Bratz (Arief S.
Sadiman 1986:20) mengklasifikasikan media pembelajaran, yaitu : a) media audio
visual gerak, b) media audio visual diam, c) media audio visual semi gerak, d) media visual gerak, e) media visual
diam, f) media semi gerak, g) media audio dan h) media cetak. Selanjutnya Gagne
(Arief S. Sadiman 1986:23) mengklasifikasikan media pembelajaran,
yaitu a) benda didemonstrasikan, b)
komunikasi lisan, c) media cetak, d) gambar diam, e) gambar gerak, f) film bersuara dan g) mesin belajar.
Masih banyak lagi yang dikemukakan oleh para ahli, secara umum mereka
berpendapat media pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : visual,
audio dan audio visual.
Berdasarkan uraian tentang
klasifikasi media pembelajaran di atas, maka media Baba termasuk media cetak.
Media cetak biasanya diartikan sebagai bahan yang diproduksi melalui percetakan
professional atau pun produksi sendiri. Penggunaan media cetak ada beberapa
keuntungan dan kelemahannya. Keuntungan media cetak adalah : a) media cetak
relative murah; b) penggunaannya mudah; c) lebih luwes dalam pengertian mudah
digunakan, dibawa atau dipindahkan. Kelemahannya dari media cetak adalah : a)
jika tidak dirancang denan baik membosankan; dan b) kurang memberikan suasana
yang hidup.