Thursday, May 16, 2013

PERSEPSI



1.   Pengertian Persepsi
Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses dengan mana individu- individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Bagimanapun, seperti telah kami catat, apa yang dipersepsikan seseorang dapat cukup berbeda dari kenyataan yang objektif. Tidak harus demikian, tetapi sering ada ke tak sepakatan. Misalnya, dimungkinkan bahwa semua karyawan dalam sebuah perusahaan dapat memandanag perusahaan itu sebagai tempat yang hebat untuk bekerja—kondisi kerja yang menguntungkan, tugas pekerjaan yang menarik, upah yang baik, manajemen yang bijaksana dan bertanggung jawab—tetapi, seperti kebanyakan bkita tahu, sangatlah tidak biasa untuk mendapatkan kesepakatan seperti itu.


2.  Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Pelaku persepsi
Bila seorang individu memandang pada suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sanmgat dipengaruhi oleh karakteristik-karakterisrtik pribadi dari pelaku persepsi individual itu. Pernahkah Anda membeli sebuah mobil baru dan kemudian mendadak mencatat banyak sekali mobil seperti milik Anda dijalan? Kemungkinan kecil jumlah mobil semacam itu mendadak meningkat keras. Lebih mungkin, pembelian Anda sendiri telah mempengaruhi persepsi Anda sehingga sekarang Anda lebih mungkin untuk memperhatikan mobil-mobil itu. Inilah suatu contoh dari bagaimana fraktor-faktor yang dikaitkan pada pelaku persepsi mempengaruhi apa yang dipersepsikannya. Diantara karakteristik pribadi yang lebih relevan yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan [ekspektasi] .
Sandy menukai kelas dengan sedikit murid karena ia menikmati banyak bertanya kepada gurunya. Scott lebih menyukai ceramah dengan banyak khalayak. Ia jarang mengajukan pertanyaan dan menyukai keadaan tak kenal [anonimitas] yang terjadi dengan menghilang dalam lautan manusia. Pada hari pertama kuliah semester ini, Sandy dan Scott kebetulan berjalan bersama ke aula universitas untuk kuliah pengantar psikologi. Keduanya mengenali bahwa mereka akan berada diantara 800 mahasiswa dalam kelas ini. Tetapi dengan Anda tahu sikap Sandy dan Scoot yang berbeda, seharusnya tidak mengejutkan Anda bilamenjumpai tafsiran mereka mengenai apa yang mereka lihat itu berlainan. Sandy merajuk, sementara senyum Scott tidak bisa menyembunyikan kelegaannya karena dapat bercampur tanpa dikenali ke dalam aula yang besar itu. Keduanya melihat barang yang sama, tetapi menafsirkan secara berbeda. Alasan utama adalah bahwa mereka mempunyai sikap yang bertolak-belakang [divergen]  mengenai kelas-kelas yang banyak mahasiswanya.
Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan merangsang individu-individu dan dapat menggunakan suatu pengaruh yang kuat pada persepsi mereka. Secara dramatis ini diperagakan dalam riset mengenai rasa lapar. Individu-individu dalam studi itu belum makan selama sejumlah jam yang jumlahnya beraneka. Beberapa mtelah makan sejam sebelumnya; yang lain sudah sejak 16 jam belum kemasukan makanan. Subjek-subjek ini ditunjuki gambar-gambar yang kabur, dan hasil-hasilnya menyatakan bahwa parahnya rasa lapar mempengaruhi pebafsiran terhadap gambar-gambar kabur itu. Mereka yang belum makan sejak 16 jam mempersepsikan citra kabur tadi sebagai gambar makanan secara jauh lebih sering daripada yang dilakukan subjek-subjek yang baru saja makan beberapa waktu yang lalu.
Gejala yang sama mempunyai penerapan dalam suatu konteks organisasional juga. Tidak akan mengejutkan, misalnya, menemukan seorang atasan yang tidak kokoh pendiriannya mempersepsikan upaya-upaya seorang bawahan untuk melakukan pekerjaan dengan baik sekali sebagai ancaman terhadap posisinya. Ketidakmantapan pribadi dapat ditransfer ke dalam persepsi bahwa orang-orang lain berusaha “merebut pekerjaan saya,” tak peduli maksud para bawahan itu. Serupa pula, orang-orang yang berbelit-belit cenderung melihat orang lain sebagai berbelit-belit pula.
Seharusnya tidak mengherankan Anda bahwa seorang ahli bedah plastik lebih mungkin mencatat adanya hidung yang tidak sempurna daripada seorang tukang ledeng. Seorang penyelia yang baru saja ditegur oleh atasannya karena tingkat keterlambatan masuk kerjanya tinggi diantara stafnya akan lebih mungkin untuk memperhatikan keterlambatan seorang karyawan esok hari daripada pecan yang silam. Jika Anda disibukkan dengan suatu masalah pribadi, mungkin Anda merasa sulit untuk mencurahkan perhatian dalam kelas. Contoh-contoh ini melukiskan bahwa fokus perhatian kita tampaknya dipengaruhi oleh kepentingan atau minat kita. Karena kepentingan individual kita cukup berbeda, apa yang dicatat satu orang dalam suatu situasi dapat berbeda dengan apa yang diperspsikan oleh orang lain.
Tepat seperti kepentingan menyempatkan fokus seorang, demikian pula pengalaman masa-lalu. Anda mempersepsikan hal-hal terhadap mana Anda dapat berkaitan. Tetapi, dalam banyak hal, pengalaman masa lalu Anda akan bertindak meniadakan kepentingan suatu objek.
Objek atau peristiwa yang belum pernah dialami sebelimnya akan lebih mencolok daripada yang pernah dialami masa lalu. Anda akan lebih mungkin memperhatikan sebuah mesin yang belum pernah Anda lihat sebelumnya daripada kabinet berkas yang standar yang tepat seperti ratusan kabinet lain yang pernah Anda lihat sebelumnya. Serupa pula, lebih mungkin Anda akan memperhatikan operasi-operasi sepanjang sebuah lini perakitan jika baru pertama kali ini Anda melihat lini perakitan. Dalam akhir dasawarsa 1960-an dan awal 1970-an, wanita dan minoritas dalam posisi manajerial akan sangat tampak karena, secara histories, posisi-posisi ini merupakan daerah pria kulit-putih. Dewasa ini, kelompok-kelompok ini lebih meluas diwakili dalam peringkat manajerial, sehingga lebih kecil ke-mungkinan kita memperhatikan bahwa seorang manajer adalah wanita, Amerika-Afrika, Amerika-Asia, atau Latino.
Akhirnya, pengharapan dapat menyimpan persepsi Anda dalam hal Anda akan melihat apa yang Anda harapkan lihat. Jika Anda mengharapkan perwira polisi itu otoritas [berwibawa], anak muda itu ambisius, direktur personalia itu “menyukai orang-orang”, atau individu yang memangku jabatan public itu “lapar kekuasaan”, maka mungkin Anda mempersepsikan mereka dalam cara ini, tak peduli cirri-ciri mereka yang sebenarnya.