Menurut pendapat Herman J.Waluyo (2006:15) bahwa
para siswa yang berinquiry terhadap
suatu masalah, seharusnya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1) mengidentivikasi
dan merumuskan situasi dengan jelas yang berarti memfokuskan inquiry
2) mengajukan
pertanyaan tentang kenyataan (fakta)
3) merumuskan
suatu hipotesis untuk menjawab pertanyaan pada langkah kedua
4) mengumpulkan
informasi yang relevan dengan hipotesis dan menguji tiap hipotesis dengan data
yang telah dikumpulkan
5) merumuskan
suatu jawaban terhadap pertanyaan pokok dan menyatakan jawaban sebagai
proposisi fakta (jawaban harus menyajikan sintesis tentang hipotesis yang diusulkan
dan hasil-hasil pengujian hipotesis serta pengumpulan informasi).
Pada
proses inquiry ini menuntut guru
untuk berperan sebagai fasilitator, nara sumber, dan konselor kelompok. Guru
menyajikan beberapa pengetahuan seraya mendorong mereka untuk mencari
pengetahuan sendiri. Beberapa kriteria berikut ini harus diperhatikan para guru
agar berhasil dalam melaksanakan metode ini:
1) merumuskan
topic inquiry dengan jelas dan
bermanfaat bagi siswa.
2) membentuk
kelompok yang seimbang baik akademis maupun sosial.
3) menjelaskan
tugas dan menyediakan balikan kepada kelompok-kelompok dengan cara yang
responsive dan tepat waktunya.
4) sekali-sekali
perlu intervensi oleh guru agar terjadi interaksi antar pribadi yang sehat dan
demi kemajuan tugas.
5) melaksanakan
penilaian terhadap kelompok, baik terhadap kemajuan kelompok maupun terhadap
hasil-hasil yang dicapai.