Tuesday, June 24, 2014

Hipotesis yang di Tolak



Bagaimana  kalau  hasil  eksperimen  ternyata   menolak  hipotesis  kerja?
Perlu  dikaji  secara  hati-hati  dengan menggunakan  dasar  berpikir  ilmiah/logika.  Coba  marilah  kita  diperhatikan beberapa asumsi berikut untuk direnungkan:
1)      Dasar penyusunan hipotesis apakah sudah menggunakan dasar teori serta temuan  ilmiah  yang  relevan?  Jawabannya   sudah,  kalau  sudah  kita  ke alur berikutnya.

2)      Bilamana  riset  itu  merupakan  penelitian  eksperimen,  apakah  persiapan eksperimen sudah dilakukan secara ilmiah menurut dasar-dasar penelitian eksperimen? Jawabannya sudah; baik yang menyangkut penetapan kedua kelompok  kontrol  dan  eksperimen),  maupun  penetapan  pelaksana eksperimen. Kalau sudah, marilah ke pertanyaan berikutnya.
3)      Kalau  demikian,  apakah  kondisi-kondisi  pada  kedua  kelompok eksperimen  tersebut  sudah  diperhatikan  dengan  baik  dan  seimbang?  Jawabannya  sudah,  waktu  masuk  sekolah,  lingkungan  kelas,  peralatan/alat peraga serta bahan ajar yang akan diberikan dan komponen lain yang terkait. Kalau demikian perlu kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya.
4)      Penyebabnya  ada  kemungkinan  peneliti  kurang  memperhatikan  adanya kesesatan  tidak  konstan  yang  ditimbulkan  dari  berbagai  aspek,  misalnya adanya siswa  yang sering mengganggu salah satu kelompok eksperimen, atau  adanya  tindakan  guru  pelaksana  eksperimen/kontrol  yang  kurang serius dalam bertugas, atau di suatu kelas terhimpun siswa yang memiliki dasar kuat yang berkaitan dengan materi pelajaran yang dieksperimenkan.
Misalnya  pelajaran  matematika,  di  suatu  kelas  terhimpun  siswa  yang IQnya bagus-bagus dan tidak demikian pada kelas yang lain. Kalau hal ini jawabannya  tidak dan  masalah  itu  sudah  diperhatikan  serta  sudah dilaksanakan  guru  pelaku  eksperimen/peneliti,  maka  peneliti  perlu mengajukan pertanyaan berikutnya.
5)      Kemungkinan  peneliti  waktu  menyusun  alat  evaluasi  belajar  hasil eksperimen  tidak  memperhatikan  tingkat  validitas  dan  reliabilitasnya. Artinya  ketepatan  dan  ketelitian  alat  evaluasinya  tidak  terpenuhi,  atau tingkat  keterandalannya  belum  diperhatikan,  belum  mencakup  seluruh materi  pelajaran.  Atau,  waktu  pelaksanaan  evaluasi/tes  akhir  tidak dilakukan bersamaan, sehingga siswa pada salah satukelas mendapatkan bocoran dari kelas lain. Kalau  jawabannya juga tidak,maka lanjutkan ke pertanyaan yang ke-6.
6)      Jika  demikian  ada  kemungkinan  cara  analisis  datanya  tidak  tepat,  tidak mengikuti  teknik  analisis  statistik  eksperimen  sesuai  dengan  pola  yang digunakan.  Mulai  koreksi  hasil  post  test/evaluasi  akhir,  tabulasi  sampai penggunaan  pada  analisis  dengan  teknik  statistiknya harus  benar, kesalahan  tanda  koma  saja  dapat  mengakibatkan  dari  ada  perbedaan menjadi  tidak  ada  atau  sebaliknya.  Bilamana  hal  ini juga  sudah dilakasanakan  dengan  statistik  dan  prosedur  analisis  yang  tepat dan hati-hati oleh peneliti. maka tinggal kemungkinan/ alternative atau asumsi terakhir.
7)      Kalau keenam hal di atas sudah dilaksanakan dengan baik, hati-hati dan juga  tidak  melakukan  penyimpangan,  maka  kemungkinan terakhir  yaitu adanya  kesesatan  konstan yang  tidak  mungkin  peneliti  mampu  untuk mengatasi/ menghilangkan, tetapi peneliti juga tidak mencoba mengurangi kesesatan  ini  Kondisi  itu  misalnya,  pada  salah  satu kelompok  sebagian besar  siswa  pada  sore  hari  mengikuti  les  tambahan,  banyak  dibimbing saudara/orang  tuanya  pada  malam  hari,  budaya  disiplin  belajar  telah tertanam pada sebagian siswa, alat/media belajar lengkap atau sebaliknya pada kelompok lain banyak anak yang malas belajar dan faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar.
Untuk itu, bilamana hasil penelitiannya menolak hipotesis dan peneliti mampu memberi  alasan/bahasan  yang  logis  dan  argumentasi  yang  jelas,  dan  kuat maka  hasil  penelitian  tersebut  tetap  dapat  diajukan dan  bahkan  mungkin mempunyai nilai/kredit atau dapat diusulkan/diajukan untuk kenaikan jabatan/ pangkat  pengembangan  profesi.  Justru  kalau  hasil  penelitian  menolak, hipotesisnya dibangun dengan mempunyai dasar kuat dan data lapangan yang dihasilkan  secara  faktual  memang  mendukung  adanya,  maka  akan  dapat menumbuhkan  pemikiran  baru,  konsep  baru  yang  dapat  mengarah  ke pembentukan  teori  baru  kalau  penelitian  lanjutan  untuk  memperkuat  hasil penelitian tersebut dilakukan. Akibatnya, diperolehnya konsep baru, preposisi baru  akan  dapat  mengembangkan   teori  baru  dan  meninggalkan  teori  lama.
Memang  jarang  dijumpai  adanya  peneliti  yang  demikian  atau  peneliti  tidak berani  menyampaikan  hasil  penelitiannya  bilamana  hasil  analisis  tidak menerima  hipotesis  kerjanya,  karena  peneliti  belum  mampu  memberikan alasan yang mendasar atas ditolaknya hipotesis tersebut.
Sesudah  memahami  bagaimana  mempersiapkan/menyusun  rancangan eksperimen, melaksanakan serta faktor apa yang harus dikendalikan agar tidak mengganggu hasil eksperimen, perlu mempelajari beberapa jenis eksperimenmana yang paling sesuai bagi guru yang akan mencobametode pembelajaran dalam upaya memperbaiki hasil belajar siswa.

Dipersilahkan membaca bagian selanjutnya.: Desain Eksperimen

===========>