Perlu
diketahui, bahwa data dapat dibagi menjadi dua berdasarkan asalmuasal data
tersebut yaitu Data Primer danData Sekunder.
Data Primer
adalah data-data yang
diperoleh peneliti secara
langsung dalam kegiatan penelitian lapangan. Data primer inidapat
berbentuk isian kuesioner, jawaban langsung
dari responden/informan
berdasarkan masalah yang sedang
dikaji. Data primer dapat
berupa sejumlah analisis statistik yang
digunakan untuk mengunyah
data-data primer yang
masuk (menggunakan analisis komputer).
Data primer juga
dapat berbentuk laporan hasil
pengamatan (pengamatan melibat
dan pengamatan tidak langsung),
hasil gambar foto dari
event tertentu yang menjadi
tujuan atau selama penelitian berlangsung.
Dalam kegiatan
penelitian tindakan kelas
(PTK) seorang peneliti/guru
yang memiliki atensi untuk
memperbaiki kinerja tugas
mengajarnya di dalam
kelas, berusaha membagi siswa
menjadi tiga kategori,
yaitu kategori siswa yang memiliki
rerata nilai cukup
tinggi dalam mata
pelajaran matematika, kategori siswa yang
memiliki rerata nilai
menengah dalam mata
pelajaran matematika dan terakhir
kategori siswa yang
memiliki rerata nilai
rendah dalam mata pelajaran matematika. Upaya untuk
membaca data dengan membagi 3 kategori tersebut
merupakan upaya untuk
membaca data primer. Data
deskriptif dapat dilanjutkan
dengan pemanfaatan statistik deskriptif(prosentasi, Proposisi) dan juga menggunakan
statistik infrensial (test hipotesa
atau melihat ada
tidaknya hubungan antara dua
konsep) sehingga dapat
menjamin adanya kejelasan pengambilan
simpulan.
Data Sekunder,
adalah data-data yang
yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung dalam
kegiatan penelitian. Data
sekunder dapat diperoleh dari sensus
pendidikan, laporan data
pendidikan dari kantor
dinas pendidikan dan departemen
pendidikan, statistik yang
berasal dari monografi dan
demografi desa dan
juga hasil-hasil penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya.
Data sekunder didapatkan
dari sumber jurnal pendidikan, buku,
dan sumber lain
yang secara instidental
ditemukan. Sumber sekunder juga
dapat diperoleh dari
media masa (koran)
dan lembaran maya (internet).
Data sekunder
adalah data yang
tidak merupakan sumber
asli dalam kegiatan penelitian,
tetapi merupakan sumber
yang dapat dipakai
untuk menunjang keberadaan informasi
data primer yang
dijadikan informasi utama.
Meskipun data
sekunder merupakan data
penunjang, tetapi kepentingan
data ini untuk membangun informasi penelitian cukup penting sehingga
dibutuhkan. Kepentingan data sekunder
adalah untuk membuat :
a) latar belakang
masalah penelitian
b) informasi alternatip
yang dapat dibandingkan
dengan informasi primer, sehingga
diperoleh ’pemahaman’ baru
bagi periset. Sehingga
laporan penelitian lebih memiliki
dukungan data yang
dapat memperkuat citra akademis
c) data sekunder
dapat dijadikan sumber
rujukan utama ketika peneliti hendak
menginformasikan hal-hal yang
bersifat makro
d) untuk jenis penelitian kepustakaan
dan studi kajian
buku (referensi), maka
data sekunder merupakan informasi
utama.
Untuk dapat
membaca data penelitian,
dibutuhkan kesepakatan bagaiman periset
dapat memberikan interpretasi terhadap
data-data lapangan sebagai
berikut :
1. Data lapangan
dapat dideskripsi dalam
hal ini dilaporkan
apa adanya, diskripsi pelaporan
dapat dilakukan secara
umum tetapi dapat
pula dilakukan dengan terinci
sesuai dengan keunikan-keunikan tertentu
yang ada pada data lapangan tersebut.
2. Data lapangan
seringkali tidak dapat
dideskripsi begitu saja,
karena banyak informasi yang
tersembunyi dan tidak
muncul dalam upaya deskripsi awal.
Untuk itu dibutuhkan
intepretasikan (ditafsirkan)
karena ada beberapa fenomena
yang tersembunyi (hidden)
dalam data lapangan tersebut?. Untuk mengadakan
intepretasi data lapangan dibutuhkan logika pengamatan dan penggunaan
teori-teori pendidikan yang relevant.
3. Dalam pendekatan
siklus penelitian model
Wallace, maka upaya
untuk mengadakan deskripsi dan
intepretasi dapat dilakukan
dengan langkah induktif (membaca
dari data lapangan)
dan juga dapat
dilakukan dengan langkah deduksi
(membaca dan menafsirkan teori).