Pada
hakekatnya sebuah penelitian
adalah pencarian jawaban
dari pertanyaan yang ingin
diketahui jawabannya oleh
peneliti. Selanjutnya hasil penelitian
akan berupa jawaban atas pertanyaan yangdiajukan pada saat dimulainya penelitian. Untuk
menghasilkan jawaban tersebut
dilakukan pengumpulan, pengolahan dan
analisis data dengan
menggunakan metode tertentu.
Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa satu ciri
khas penelitian adalah
bahwa penelitian merupakan proses
yang berjalan secara terus-menerus hal tersebut sesuai dengan kata aslinya dalam
bahasa inggris yaitu
research, yang berasal
dari kata re dan
search yang berarti pencarian kembali.
Biasanya,
begitu seorang peneliti
mendapatkan ide adanya
masalah atau pertanyaan tertentu,
maka pada saat
itu juga seorang
peneliti mungkin sudah mempunyai jawaban sementara atas
masalah itu. Dengan demikian seorang peneliti harus berfikir : Apakah masalah
yang sedang terjadi, apakah pertanyaan yang ingin dicari jawabnya, atau apakah
hipotesis yang akan diuji. Dalam melakukan penelitian, berbagai macam
metode digunakan seiring
dengan rancangan penelitian
yang digunakan. Beberapa pertanyaan
yang perlu dijawab
dalam menyusun rancangan penelitian diantaranya
adalah: Pendekatan apa
yang akan digunakan,
metode penelitian dan cara pengumpulan data apa yang dapatdigunakan dan
bagaimana cara menganalisis data yang diperoleh. Yang perlu
diperhatikan bahwa sifat
masalah akan menentukan
cara-cara pendekatan yang sesuai,
dan akhirnya akan
menentukan rancangan penelitiannya. Saat ini
berbagai macam rancangan
penelitian telah dikembangkan
dan salah satu jenis rancangan penelitian adalah Penelitian Deskriptif.
Berbagai macam definisi tentang penelitian
deskriptif, di antaranya
adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan,
atau menghubungkan antara
variabel satu dengan
variabel yang lain (Sugiyono : 2003). Pendapat lain mengatakan bahwa,
penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
informasi mengenai status suatu gejala
yang ada, yaitu
keadaan gejala menurut
apa adanya pada
saat penelitian dilakukan (Suharsimi
Arikunto : 2005).
Jadi tujuan
penelitian deskriptif adalah untuk
membuat penjelasan secara
sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam arti ini pada penelitian deskriptif sebenarnya
tidak perlu mencari
atau menerangkan saling
hubungan atau komparasi, sehingga
juga tidak memerlukan
hipotesis. Namun demikian,
dalam perkembangannya selain menjelaskan
tentang situasi atau
kejadian yang sudah berlangsung sebuah penelitian
deskriptif juga dirancang untuk membuat komparasi maupun untuk mengetahui
hubungan atas satu variabelkepada variabel lain. Karena itu pula
penelitian komparasi dan
korelasi juga dimasukkan
dalam kelompok penelitian deskriptif
(Suharsimi Arikunto :
2005). Secara lebih
mendalam tujuan penelitian korelasi
adalah untuk mengetahui
sejauh mana hubungan antar
variabel yang diteliti. Penelitian jenis ini memungkinkan pengukuran
beberapa variabel dan saling hubungannya. Hasil yang diperoleh adalah taraf
atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak ada saling
hubungan tersebut.
Dalam penelitian komparatif akan
dihasilkan informasi mengenai
sifat-sifat gejala yang
dipersoalan, diantaranya apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada
urutan dan pola yang bagaimana, dan yang sejenis dengan itu.
Dalam
kaitannya dengan tugas
mengajar guru maka
jenis penelitian yang diharapkan adalah penelitian yang
memiliki dampak terhadap pengembangan profesi guru dan peningkatan mutu
pembelajaran.Untuk itu walaupun penelitian yang dilakukan merupakan penelitian
deskriptif yangbersifat ex post facto, namun tetap harus
mendeskripsikan upaya yang
telah dilakukan guru
untuk memecahkan masalah dalam
pembelajaran (Suhardjono: 2005).
Upaya tersebut dapat berupa
penggunaan metode pembelajaran
yang baru, metode
penilaian atau upaya lain
dalam rangka memecahkan
masalah yang dihadapi
guru atau dalam rangka
meningkatkan mutu pembelajaran.
Dilihat dari syarat
penelitian deskriptif yang sesuai
dengan kegiatan pengembangan profesi tersebut (mendeskripsikan upaya yang telah
dilakukuan), sebenarnya penelitian seperti itu dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian
Pre Experimental Design
One Shot Case
Study atau One-Group Pretest-Posttest Design
(Sugiyono: 2003). Namun
demikian, karena pelaksanaan penelitian dilakukan
setelah kejadian berlangsung
maka tetap dapat
dikatakan sebagai penelitian deskriptif.
Lebih tepatnya, rancangan penelitian seperti itu dapat disebut penelitian
deskriptif analitis yang
berorientasi pemecahan masalah, karena sesuai dengan aplikasi tugas
guru dalam memecahkan masalah pembelajaran atau dalam upaya meningkatkan mutu
pembelajaran.