Ciri dan karakteristik bermain yang dapat
diungkapkan diantaranya oleh Huizinga yang dikutip Lutan (1996:2-4) sebagai berikut
:
1)
Ciri-ciri
bermain menurut Huizinga yang dikutip oleh Lutan (1996:2-4) adalah :
(1) Ciri pertama dan utama ialah bermain
merupakan kegiatan yang dilakukan secara bebas dan sukarela.
(2) Ciri kedua, bermain bukanlah kehidupan
“biasa” atau yang “nyata”, sehingga apabila kita amati secara seksama perilaku
anak selama bermain, mereka berbuat pura-pura tidak sungguh-sungguh.
(3) Ciri ketiga, bermain berbeda dengan
kehidupan sehari-hari, terutama dalam tempat dan waktu. Bermain selalu bermula
dan berakhir, dan dilakukan dalam tempat tertentu.
(4) Ciri keempat, bermain memiliki tujuan yang
terdapat dalam kegiatan itu, dan tidak berkaitan dengan perolehan atau
keuntungan material.
2)
Ciri
dan karakteristik bermain menurut Ayahbunda (1996:15) adalah :
(1) Bermain dilakukan karena suka bukan karena
paksaan.
(2) Bermain merupakan kegiatan untuk
dinikmati. Itu sebabnya, bermain selalu menyenangkan, mengasyikkan dan
menggairahkan.
(3) Bermain tanpa iming-iming apapun, kegiatan
itu sendiri sudah menyenangkan.
(4) Dalam bermain, aktivitas lebih penting
daripada tujuan. Tujuan bermain adalah aktivitas itu sendini.
(5) Bermain menuntut partisipasi aktif, secara
fisik maupun mental.
(6) Bermain itu bebas, bahkan tidak harus
selaras dengan kenyataan individu bebas membuat aturan sendiri dan
mengoperasikan fantasi.
(7) Dalam bermain, individu bertindak secara
spontan sesuai dengan yang diinginkannya pada saat itu.
(8) Makna dan kesenangan bermain sepenuhnya
ditentukan si pelaku.