Monday, August 6, 2018

Jenis-jenis Bermain


Karakteristik bermain dapat diperhatikan dalam kehidupan keseharian anak-anak ketika melakukan kegiatan tersebut ternyata dapat dibedakan, yaitu permainan yang memerlukan aktivitas tinggi dan permainan yang memerlukan aktivitas rendah, atau dapat dibedakan menjadi permainan aktif dan pasif.
Pada waktu melakukan permainan hendaknya anak rnampu menggunakan kemampuan gerak dan intelektualnya secara bersama-sama sehingga ia mampu bermain sarnbil belajar. Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis bermain menurut ahli, diantaranya seperti yang dijelaskan oleh Hurlock (Sugianto, 1992:40), Piaget (1992) dan Piaget & Inhelder (1999), Mildred Parten (2002) yaitu :

1)         Menurut Hurlock (Sugianto, 1992:40)

(1)       Bermain aktif, yaitu kegiatan yang memberikan kesenangan dan kepuasan kepada anak yang banyak melibatkan aktivitas tubuh yang meliputi bermain konstruktif, penjelajahan (eksplorasi), permainan (games), dan olahraga (sport).
(2)       Bermain pasif, yaitu kegiatan yang tidak terlalu banyak melibatkan aktivitas fisik, diantaranva membaca, menonton film, mendengarkan radio, mendengarkan musik, dan lain-lain.


2)         Piaget (1962) dan Piaget dan Inhelder (1969)
Menurut mereka tahapan bermain menurut dimensi kognitif adalah sebagai benikut :
(1)       Bermain praktis, yaitu saat anak mengeksplorasi semua kemungkinan suatu materi.
(2)       Bermain simbolik, yaitu saat anak mulai menggunakan makna simbolik benda-benda.
(3)       Bermain dengan aturan, yaitu saat anak mulai bermain dengan menggunakan aturan.
3)         Mildred Parten (1932)

(1)       Bermain soliter, yaitu saat anak mulai bermain sendiri tanpa peduli kehadiran dari apa yang dilakukan teman sekitarnya.
(2)       Bermain pengamat, yaitu saat anak bermain sendini dan mengamati bagaimana teman yang ada di sekitarnya bermain.
(3)       Bermain paralel, yaitu saat beberapa anak mulai bermain dalam satu materi yang sama tetapi masing-masing bermain secara independen, apa yang dilakukan anak yang satu tidak mempengaruhi anak yang lain.
(4)       Bermain asosiatif, yaitu saat beberapa anak bermain bersama dengan sedikit lebih terorganisasi.
(5)       Bermain kooperatif, yaitu saat beberapa anak bermain bersama secara lebih terorganisasi dan masing-masing menjalani peran yang saling mempengaruhi satu sama lain.


Selain pendapat di atas, ada pula yang membagi permainan menjadi 3 bagian permainan. Soernitro (1991:14) yang mengkategorikan jenis permainan yaitu : (a) bermain aktif, (b) bermain pasif, (c) bermain intelektual.  Bermain intelektual menurut Soemitro adalah bermain catur, dan permainan-permainan serupa yang memerlukan pemikiran yang dalam dan konsentrasi yang terpusat, melibatkan proses intelektual, dan bersifat menyenangkan.
Berdasarkan sifatnya permainan juga ada permainan orang dewasa dan ada juga permainan anak-anak. Sifat permainan anak-anak berubah dengan umumya. Pada awal masa kanak-kanak, anak-anak berlatih bergerak dalam berbagai cara, dan menggunakan rnainan dan bola ini mungkin disebut suatu periode “bermain dengan....” Pertengahan masa kanak-kanak adalah suatu waktu ketika anak-anak membentuk fantasi-fantasi. Mereka menghabiskan waktu untuk mencapai keyakinan dan mungkin dijelaskan sebagai “.
Selama masa tahap-tahap akhir masa kanak-kanak bahwa anak-anak “bermain....? Permainan dengan peraturan-peraturan yang merupakan bagian demikian besar dan permainan orang dewasa sekarang adalah lebih berarti. Mengerti akan tahap-tahap ini dalam perkembangan permainan adalah sangat berguna bagi para pelatih. Anak-anak menikmati hal-hal yang disuguhkan sebagai permainan dan mereka berlatih lebih banyak lagi. Permainan dapat menjadi alat yang berguna bagi pelatih untuk digunakan dengan kepentingannya.