Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat pada tahun 1999,
dikemukakan bahwa relatif kecil prosentase jumlah guru (20%) yang menyampaikan
bahwa mereka mempersiapkan diri secara baik untuk mengintegrasikan TIK ke dalam
pembelajaran di kelas. Sebagai contoh, seorang guru mengatakan “Saya
menggunakan komputer di kelas sebagai upaya pengayaan terhadap topik materi
yang telah dibahas”, “Para siswa menggunakan internet untuk mendapatkan
berbagai informasi yang perlu bagi laporan mereka”, “Saya menggunakan powerpoint untuk mempersiapkan semua
presentasi saya di dalam kelas” (US Department of Education, 1999).
Pertama-tama, tentukan dulu
tujuan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yang tentunya
haruslah mengacu pada tujuan pendidikan/pembelajaran yang bersifat khusus!
Apakah TIK dimanfaatkan untuk mendukung inkuiri, meningkatkan komunikasi,
memperluas akses ke berbagai sumber, membimbing siswa untuk menganalisis dan
memvisualisasikan data, memungkinkan dilakukannya pengembangan produk, atau
mendorong pengungkapan gagasan? Kedua, pilihlah jenis TIK yang sesuai dengan
kebutuhan dan dilanjutkan dengan pengembangan kurikulum. Kembangkanlah suatu rencana untuk mengevaluasi pekerjaan
siswa dan juga penilaian dampak dari pemanfaatan teknologi.
Di samping dukungan yang
bersifat pedagogis membantu para siswa memanfaatkan TIK untuk mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran, para guru juga membutuhkan waktu untuk menyesuaikan
diri dengan produk, piranti lunak, dan sumber-sumber elektronik yang tersedia. Para guru juga membutuhkan waktu untuk berdiskusi
mengenai TIK dengan guru-guru lainnya, baik yang digunakan maupun yang akan
digunakan. Kolaborasi profesional mencakup komunikasi dengan para pendidik
dalam berbagai situasi dan juga dengan yang lain yang mempunyai pengalaman
dalam pemanfaatan teknologi (Panel on Educational Technology, 1997).
Pengembangan kemampuan
profesional guru yang sesuai dengan perkembangan tuntutan/ kebutuhan adalah
penting untuk dilaksanakan secara berkesinambungan. Dengan demikian, ada
kesempatan bagi guru untuk belajar, tidak hanya yang terkait dengan cara-cara
pemanfaatan TIK baru tetapi juga tentang cara-cara menyajikan materi
pembelajaran yang bermakna, dan berbagai kegiatan lainnya yang terkait dengan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Tetapi pelatihan guru
haruslah lebih dari sekedar cara memanfaatkan TIK (termasuk komputer), tetapi
sampai pada strategi pembelajaran yang dibutuhkan untuk (infuse) keterampilan teknologis ke dalam proses belajar” (Sulla,
1999).
1)
Perencanaan
Pada
tahap perencanaan, sebagai seorang guru atau instruktur pelatihan tentunya ANDA
akan melakukan serangkaian kegiatan, seperti: (a) merancang/mengemas materi
pelajaran, (b) mempersiapkan strategi pembelajaran, (c) mempersiapkan lembar
kerja siswa, dan (d) mempersiapkan lembar penilaian hasil belajar siswa.
Berbicara
mengenai kegiatan merancang/mengemas materi pelajaran berbasis TIK pada
hakekatnya mencakup keempat kegiatan tersebut di atas. Oleh karena itu,
pembahasan tentang merancang/mengemas materi pelajaran berbasis TIK hendaknya
dimaknai sebagai pembahasan keempat kegiatan tahap perencanaan. Kegiatan merancang/
mengemas materi pelajaran berbasis TIK tidaklah seluruhnya harus dilakukan oleh
seorang guru mata pelajaran. Dapat saja seorang guru mencari sebagian materi
pelajaran berbasis TIK yang sudah dikemas oleh pihak lain (baik guru maupun
institusi) melalui berbagai sumber dan kemudian menyajikannya kepada siswa.
Tentunya
sangat diharapkan apabila seorang guru berupaya untuk meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan dirinya sehingga memiliki kemampuan untuk merancang/mengemas
sendiri seluruh materi pelajaran yang diampunya berbasis TIK. Memang kegiatan
yang demikian ini akan sangat menyita banyak waktu, tetapi penerapannya dalam
kegiatan pembelajaran akan sangat menghemat banyak waktu. Oleh karena itu, para
guru mata pelajaran sejenis yang berada di suatu wilayah dapat saja secara
bersama-sama merancang/ mengembangkan materi pelajaran berbasis TIK (team work). Materi pelajaran yang
dirancang/dikemas guru didasarkan atas hasil analisis terhadap kurikulum yang
digunakan.
Hasil
kerja suatu tim akan lebih baik lagi apabila membuka diri untuk mendapatkan
masukan dari kelompok guru mata pelajaran sejenis dari wilayah lainnya. Atau, asosiasi
guru mata pelajaran sejenis (jika telah ada) berdasarkan wilayah misalnya dapat
berbagi tugas untuk merancang dan mengembangkan topik-topik tertentu yang telah
diinventarisasi secara asosiasi. Selanjutnya, hasil finalisasi dan kompilasi
keseluruhan topik pelajaran dapat dimanfaatkan oleh semua anggota asosiasi.
2)
Pelaksanaan Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran
Pada tahap pelaksanaan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran, seorang
guru haruslah benar-benar yakin bahwa fasilitas TIK yang akan dimanfaatkannya
dalam keadaan berfungsi baik. Artinya, guru harus melakukan tes terhadap
fasilitas TIK sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hanya dengan cara
yang demikian ini diharapkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan
fasilitas TIK akan dapat berjalan lancar.
Kemudian, para siswa juga perlu disiapkan agar masing-masing mereka fokus
terhadap materi pelajaran yang akan dibahas. Penyiapan siswa dapat dilakukan
dengan mengarahkan perhatian mereka terhadap kompetensi yang perlu mereka
kuasai pada akhir kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang akan
diterapkan selama kegiatan pembelajaran juga perlu dikomunikasikan kepada para
siswa agar mereka memiliki kejelasan mengenai kegiatan-kegiatan belajar yang
dituntut untuk mereka lakukan.
Manakala para siswa dan fasilitas/peralatan TIK telah sepenuhnya dalam
siap, barulah guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan dilanjutkan
dengan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Selama berlangsung kegiatan
pembelajaran, guru haruslah memantau keadaan penerimaan siswa terhadap materi
pelajaran. Siswa yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari materi
pelajaran, hendaknya menjadi perhatian guru dan diberi bimbingan. Sedangkan
siswa yang memperlihatkan tingkat penguasaan yang lebih cepat terhadap materi
pelajaran dapat diberi tugas-tugas tertentu sehingga tidak mengganggu siswa
lainnya.
Pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran tidak
selamanya berjalan lancar. Adakalanya terjadi hambatan/kendala, baik yang
diakibatkan oleh fasilitas TIK itu sendiri maupun oleh guru dalam
mengoperasikannya atau dapat juga disebabkan oleh faktor lainnya seperti listrik
yang tiba-tiba padam. Dalam kaitan ini, seorang guru hendaknya mengantisipasi
kemungkinan terjadinya kendala/hambatan ini agar tidak mengganggu perhatian
siswa. Tentunya masih ada beberapa hambatan lainnya.
Berdasarkan survai yang
telah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa faktor yang sering menjadi
keluhan para guru, seperti misalnya: tidak tersedianya peralatan, mahalnya
akses internet, kurangnya pengetahuan dan kemampuan menggunakan TIK alias gagap
teknologi (gatek), dan kurangnya dukungan kebijakan Kepala Sekolah. Nah
selanjutnya, cobalah diskusikanlah dengan sesama peserta pelatihan mengenai
faktor-faktor pendukung dan penghambat pemanfaatan TIK dalam kegiatan
pembelajaran