Monday, June 30, 2014

Strategi Penulisan Skripsi



Penulisan skripsi berbeda dengan penulisan laporan. Jika laporan tidak mengemukakan penafsiran, maka skripsi bertolak dari keinginari untuk mengemukakan penafsiran dan analisa kenyataan-kenyataan.Skripsi tidak membiarkan kenyataan-kenyataan itu sebagaimana adanya. la bergerak lebih jauh. Dengan demikian maka skripsi harus mengemukakan kenyataan-kenyataan itu dengan dasar logika. Artinya ia harus memandangnya dari konstruksi sebab-akibat. Tidak sekedar mengetahui kenyataan tetapi memahami kenyataan tersebut dalam hubungan sebab-akibat. Agar supaya penafsiran dan analisa dalam skripsi itu tepat, diperlukan laporan tentang peristiwa dan kenyataan yang sah yang tidak mungkin diragukan lagi. Tetapi skripsi tidak memuaskan diri dengan kenyataan dan peristiwa belaka, bagaimanapun sahnya kenyataan dan peristiwa itu.


Sebuah skripsi, sama seperti sebuah tesis, harus dapat mengemukakan persoalan. Tetapi berbeda dengan sebuah tesis, sebuah skripsi tidak bermaksud untuk memecahkan persoalan yang dikemukakannya. Pemecahan masalah itu tidak diperlukandi dalam skripsi, karena skripsitidak akan sampai. kepada perumusan kesimpulan atau tesis. Cukuplah jika ia dapat mengemukakan kenyataan peristiwa yang diolah dari laporan yang sah dengan sistimatis dan dengan maksud untuk mengemukakan masalah-masalah yang akan dianalisa dengan dasar-dasar logika. Mengemukakan dan mengidentifikasi suatu masalah bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah. Kesalahan dalam merumuskan masalah, berarti turunnya nilai skripsi, dan tentu saja nilai ànalisa skripsi itu. Untuk mengemukakan kenyataan peristiwa, masalah-masalah, dan analisa diperlukan suatu sistimatika formil dan disiplin teoritis. Nilai masalah dan nilai analisa sebuah skripsi sama pentingnya dengan nilai masalah dan nilai analisa dalam tesis.

Rancangan penelitian untuk skripsi, tesis, dan disertasi: (1) Latar Belakang: Mengapa dan apa yang mendorong peneliti memilih topik penelitian ini. (2) Masalah: Rumuskan masalah secara jelas, singkat, termasuk konsep-konsep yang digunakan, masalah dibatasi, bagian
mana yang digarap, mengapa bagian itu yang diambil, dan gambarkan pentingnya masalah: sumbangannyaterhadap perkembangan ilmu, kegunaan praktis (bila ada), hubungandengan penelitian lain Kegunaan yang lebih umum. (3) Kerangka Teori: Gambarkan konsep-konsep yang digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap, kemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan kemukakan hipotesis bila ada. Untuk penelitian sastra yang deskriptif, hipotesis tidak diperlukan. (4) Populasi dan Sampel: Gambarkan tentang jenis dan besarnya populasi dan tentukan sampel penelitian.

Persiapan awal pembuatan skripsi:(a) Menyiapkan perangkat alat tulis seperti komputer, printer, scanner yang akan mendukung kelancaran penulisan anda. (b) Penulisan dengan menggunakan komputer akan sangat memudahkan untuk mengadakan revisi. Jangan lupa selalu membuat backup nya di flashdisc supaya data tidak hilang jika komputernya rusak. (c) Review kembali pengetahuan anda tentang metodologi peneltian. (d) Mendaftar ke dosen koordinator skripsi fakultas, yang akan mendistribusikan anda ke bagian-bagian. (e) Mendaftar ke dosen koordinator skripsi bagian yang akan menetapkan dosen pembimbing anda. (f) Mempelajari buku petunjuk pembuatan skripsi yang berlaku di fakultas. (g) Menyiapkan buku catatan kegiatan yang akan ditandatangani oleh dosen pembimbing sebagai bukti kegiatan anda. (h) Menyusun tabel jadual pembuatan skripsi, berapa lama sekripsi anda rencakan untuk dikerjakan?. Konsultasikan dengan pembimbing tentang tahapan dan alokasi waktu yang direncankan untuk masing-masing tahap.

Memahami karakter pembimbing:(a) Kenali karakter pembimbing, dengan mengenal karakter pembimbing anda, bisa disiapkan strategi untuk menghadapinya, Bagaimana kesukaanya membimbing, bagaimana kesukaannya jika kita ingin menghadap untuk konsultasi. (b) Tanyakan kepada kakak kelas yang pernah sukses menjadi anak bimbingannya.

Memilih topik penelitian: (a) Topik penelitian ditetapkan dulu sendiri sesuai dengan minat anda, ini mempunyai keuntungan, anda akan lebih antusias mengerjakan pembuatan skripsi yang topiknya memang disenangi. (b) Kesulitannya adalah mencari referensi pendukung yang sesuai dengan topik anda, belum tentu ada di perpustakaan Fakultas. (c) Kebanyakan mahasiswa sebagai pemula dalam pembuatan rancangan penelitian akan kesulitan memilih topik penelitian. Untuk mempermudah, topik penelitian dapat ditetapkan dengan: (1) Mengawinkan variabel penelitian dari journal-journal penelitian yang ada di Fakultas. (2) Mengawinkan variabel penelitian dari skripsi-skripsi yang sudah ada di Fakultas. (3) Membaca saran-saran dari sekripsi yang sudah ada, pada setiap skripsi biasanya ada kesimpulan dan saran. Pada saran ini bisanya ditulis hal-hal yang masih perlu diteliti untuk
dikembangkan. (4) Minta saran dari pembimbing, dari beberapa journal referensi yang berkaitan yang anda punyai kira-kira topik apa yang bisa dirancang. (5) Keuntungan dengan cara di atas adalah masing-masingskripsi atau journal sudah mempunyai daftar pustaka yang berkaitan yang bisa anda cari. (6) Saran: jangan mencontoh dan mengambil alih kalimat-kalimat yang ada pada skripsi yang sudah ada, ini bisa ketahuan pembimbing, lebih baik materi yang anda gunakan di cari dari referensinya saja.

Mencari referensi pendukung: (a) Referensi pendukung pertamakali di cari di perpustakaan fakultas: (b) Dari Journal ortodonsia yang ada difakultas seperti: American Journal Orthodontic, Angle Orthodontist dan lain-lain. Ini semuanya akan memuat topik penelitian ortodonsia. Telusuri dari journal yang terbaru, lihat dulu dari daftar isinya. (c) Dari Journal dentistry, journal ini materinya gabungan, lebih sukar mendapatkan materi ortodonsia yang akan dicari. (d) Dari Textbook Ortodonsia atau yang berkaitan, telusuri dengan mencari satu kata yang berkaitan pada daftar indeks padabagian belakang masing-masing textbook. (e) Dari buku-buku ortodontik terjemahan, laporan penelitian yang telah dipublikasi, Majalah-majalah ilmiah yang ada diperpustakaan. (f) Sekarang teknologi sudah mendukung, referensi bisa di telusuri lewat internet, pada  google atau yaho() search ketik kata yang berkaitan dengan penelitian anda, misanya orthodontic deep overbite, anda akan mendapatkan banyak referensi tentang deep overbite. (g) Selain itu referensi juga dapat dicari lewat jaringan antar perpustakaan fakultas atau universitas bahkan internasional coba tanyakan ke perpustakaan bagaimana caranya menggunakan fasilitas ini. (h) Referensi bisa diburu di perpustakaan FKG Universitas lain dengan datang sendiri atau minta tolong teman yang kuliah di difakultas tersebut.

Menganalisis variabel dan hubungan antar variabel:(a) Jika topik penelitian telah ditetapkan bersama pembimbing, anda sekarang harus menganalisis variabel penelitian: Mana yang menjadi variabel pengaruh?, mana yang menjadi variabel terpengaruh?. Variabel-variabel apa saja yang harus dikendalikan? Bagaimana cara pengendaliannya? Variabel-variabel mana yang tak terkendali? Kenapa tidak bisa dikendalikan? (b) Pada subjek atau objek apa variabel itu akan diukur? Dengan alat apa akan diukur? Bagaimana cara mengukurnya? Jenis data apa yang akan didapatkan. (c) Analisis statistik apa yang nanti kira-kira akan dipakai? Konsultasikan ke dosen atau konsultan ahli metodologi penelitian dan statistik. Apakah nanti akan menggunakan uji parametrik atau non parametrik? Uji perbandingan atau uji korelasi? (d) Pelajari metode analisis statistik yang sudah ditetapkan, gunakan analisis dengan program komputer supaya lebih mudah.
Memperkirakan kelayakan/feasibility penelitian:  (a) Apakah topik penelitian yang telah ditetapkan layak untuk diteliti? Pertimbangan ini didasarkan kepada: Apakah topik itu sudah berkaitan dengan bidang ilmu ortodonsia? Apakah sampel penelitian akan didapatkan cukup? Apakah ada alat ukur atau peralatan laboratorium yang dibutuhkan? Apakah dana yang tesedia bisa mencukupi? Apakah pengurusan izin peneltian tidak masalah?
Konsultasi topik penelitian dengan pembimbing: (a) Topik penelitian yang telah dipertimbangkan diatas anda konsultasikan ke pembimbing, dengan cara ini anda menghadap pembimbing sudah dapat menunjukkan pemahaman tentang topik penelitian yang anda pilih. (b) Jangan kecewa jika pembimbing anda tidak setuju atau kurang berminat dengan topik yang anda pilih. (c) Siapkan topik-topik cadangan jika pilihan anda tidak disetujui. (d) Jikaingin aman konsultasi saja dulu kepembimbing sebelum memilih sendiri topik penelitian, tanyakan, kirakira topik apa yang bisa anda teliti? Dengan cara Ini anda menunjukkan bahwa anda menghadap ke pembimbing dengan kepala kosong. (e) Jangan lupa anda mempunyai dua pembimbing, jangan sampai ada kesan salah satu pembimbing merasa dilewatkan dalam menetapkan topik peneltian. Kalau ini sampai terjadi pembimbing tersebut akan enggan untuk membaca skripsi anda.

Menetapkan konsultan penelitian:Jika penelitian yang anda kerjakan mengait bidang ilmu lain misalnya seperti psikologi, radiologi, komputer, keahlian laboratorium tertentu, atas izin pembimbing anda, anda bisa minta bimbingan ahli tersebut sebagai konsultan.
Menyusun kerangka/outline penelitian: (a) Jika topik penelitian telah disetujui oleh kedua pembimbing. anda mulai menyusun kerangka penelitian. Susunan kerangka penelitian bisa dicontoh dari daftar isi skripsi ortodonsia yang terbaru yang sudah jadi di perpustakaan. (b)
Urutan daftar isi biasanya sudah baku tinggal mencari jenis penelitian yang mirip dengan penelitian anda, tinggal memodifikasi isinya saja.

Menambah materi referensi:(a) Jika untuk penulisan skripsi referensinya belum cukup banyak (biasanya sekitar 10 – 30 refernsi) tambahannya bisa dicari dengan meneliti daftar pustaka masing-masing journal yang sudah anda punyai, journalnya bisa dicari di perpustakaan atau di internet. (b) Jika referensi yang dicari belum didapat, untuk sementara gunakan dulu sitasi pada tulisan anda, kemudian sebaiknya diganti dengan jurnal aslinya.
Menetapkan jumlah sampel penelitian.Penetapan jumlah sampel. tergantung dari jenis penelitian anda. Penelitian lapangan: Menggunakan rumus sampel berdasarkan jumlah populasi penelitian. (a) Menetapkan jumlah 60 sampel, yang secara empirik ditetapkan sebagai jumlah terkecil dari sampel besar yang sudah dianggap cukup repre-sentatif. (b) Menetapkan jumlah 120 sampel sebagai sampel penelitian merupakan sampel besar. Peneltian Klinik: Peneltian klinik yang jumlah sampelnya tidak banyak, sampel yang dipakai biasanya berkisar antara 30-60 sampel, bahkan kurang dari 30 sampel. Peneltian Laboratoris biasanya menggunakan sampel 5-10 sampel tiap kelopoknya. Jumlah sampel sangat ditentukan oleh biaya yang tersedia, jumlah populasi, tingkat kesulitan pengambilan, homoginitas variabel. Sangat dianjurkan pengambilan sampel dilakukan secara random.
Menyusun proporsal penelitian.Untuk menyusun proporsal penelitian ada 2 cara: (a)Menyusun proporsal sesuai dengan format proporsal penelitian, ini susunannya singkat (12-15) halaman. Tata tulisnya berbeda dengan format skripsi, referensinya tidak perlu banyak-banyak, yang penting dapat menjelaskan maksud, tujuan dan cara penelian.
Setelah seminar proporsal, baru dilakukan penysunan secara lengkap. Dengan cara ini seminar bisa cepat dilakukan tetapi harus mengulang pembuatan skripsinya. (b) Langsung menyusun format skripsi secara lengkap sampai bahan dan cara (metode penelitian), seminar, kemudian disambung dengan hasil dan pembahasan setelah penelitian dilakukan. Dengan cara ini seminar butuh waktu lama untuk bisa dilaksanakan, tetapi penyusunan bisa dilakukan sekali kerja.