Penulisan
skripsi berbeda dengan penulisan laporan. Jika laporan tidak mengemukakan
penafsiran, maka skripsi bertolak dari keinginari untuk mengemukakan penafsiran
dan analisa kenyataan-kenyataan.Skripsi tidak membiarkan kenyataan-kenyataan
itu sebagaimana adanya. la bergerak lebih jauh. Dengan demikian maka skripsi
harus mengemukakan kenyataan-kenyataan itu dengan dasar logika. Artinya ia
harus memandangnya dari konstruksi sebab-akibat. Tidak sekedar mengetahui kenyataan
tetapi memahami kenyataan tersebut dalam hubungan sebab-akibat. Agar supaya
penafsiran dan analisa dalam skripsi itu tepat, diperlukan laporan tentang
peristiwa dan kenyataan yang sah yang tidak mungkin diragukan lagi. Tetapi
skripsi tidak memuaskan diri dengan kenyataan dan peristiwa belaka, bagaimanapun
sahnya kenyataan dan peristiwa itu.
Sebuah
skripsi, sama seperti sebuah tesis, harus dapat mengemukakan persoalan. Tetapi berbeda
dengan sebuah tesis, sebuah skripsi tidak bermaksud untuk memecahkan persoalan
yang dikemukakannya. Pemecahan masalah itu tidak diperlukandi dalam skripsi,
karena skripsitidak akan sampai. kepada perumusan kesimpulan atau tesis.
Cukuplah jika ia dapat mengemukakan kenyataan peristiwa yang diolah dari laporan
yang sah dengan sistimatis dan dengan maksud untuk mengemukakan masalah-masalah
yang akan dianalisa dengan dasar-dasar logika. Mengemukakan dan mengidentifikasi
suatu masalah bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah. Kesalahan dalam merumuskan
masalah, berarti turunnya nilai skripsi, dan tentu saja nilai ànalisa skripsi
itu. Untuk mengemukakan kenyataan peristiwa, masalah-masalah, dan analisa diperlukan
suatu sistimatika formil dan disiplin teoritis. Nilai masalah dan nilai analisa
sebuah skripsi sama pentingnya dengan nilai masalah dan nilai analisa dalam
tesis.
Rancangan
penelitian untuk skripsi, tesis, dan disertasi: (1) Latar Belakang: Mengapa dan
apa yang mendorong peneliti memilih topik penelitian ini. (2) Masalah: Rumuskan
masalah secara jelas, singkat, termasuk konsep-konsep yang digunakan, masalah
dibatasi, bagian
mana
yang digarap, mengapa bagian itu yang diambil, dan gambarkan pentingnya
masalah: sumbangannyaterhadap perkembangan ilmu, kegunaan praktis (bila ada),
hubungandengan penelitian lain Kegunaan yang lebih umum. (3) Kerangka Teori:
Gambarkan konsep-konsep yang digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan
teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap,
kemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan kemukakan hipotesis
bila ada. Untuk penelitian sastra yang deskriptif, hipotesis tidak diperlukan.
(4) Populasi dan Sampel: Gambarkan tentang jenis dan besarnya populasi dan
tentukan sampel penelitian.
Persiapan
awal pembuatan skripsi:(a) Menyiapkan perangkat alat tulis seperti komputer,
printer, scanner yang akan mendukung kelancaran penulisan anda. (b) Penulisan
dengan menggunakan komputer akan sangat memudahkan untuk mengadakan revisi.
Jangan lupa selalu membuat backup nya di flashdisc supaya data tidak hilang jika
komputernya rusak. (c) Review kembali pengetahuan anda tentang metodologi
peneltian. (d) Mendaftar ke dosen koordinator skripsi fakultas, yang akan
mendistribusikan anda ke bagian-bagian. (e) Mendaftar ke dosen koordinator
skripsi bagian yang akan menetapkan dosen pembimbing anda. (f) Mempelajari buku
petunjuk pembuatan skripsi yang berlaku di fakultas. (g) Menyiapkan buku
catatan kegiatan yang akan ditandatangani oleh dosen pembimbing sebagai bukti kegiatan
anda. (h) Menyusun tabel jadual pembuatan skripsi, berapa lama sekripsi anda
rencakan untuk dikerjakan?. Konsultasikan dengan pembimbing tentang tahapan dan
alokasi waktu yang direncankan untuk masing-masing tahap.
Memahami
karakter pembimbing:(a) Kenali karakter pembimbing, dengan mengenal karakter
pembimbing anda, bisa disiapkan strategi untuk menghadapinya, Bagaimana
kesukaanya membimbing, bagaimana kesukaannya jika kita ingin menghadap untuk
konsultasi. (b) Tanyakan kepada kakak kelas yang pernah sukses menjadi anak bimbingannya.
Memilih
topik penelitian: (a) Topik penelitian ditetapkan dulu sendiri sesuai dengan
minat anda, ini mempunyai keuntungan, anda akan lebih antusias mengerjakan
pembuatan skripsi yang topiknya memang disenangi. (b) Kesulitannya adalah
mencari referensi pendukung yang sesuai dengan topik anda, belum tentu ada di
perpustakaan Fakultas. (c) Kebanyakan mahasiswa sebagai pemula dalam pembuatan
rancangan penelitian akan kesulitan memilih topik penelitian. Untuk mempermudah,
topik penelitian dapat ditetapkan dengan: (1) Mengawinkan variabel penelitian
dari journal-journal penelitian yang ada di Fakultas. (2) Mengawinkan variabel
penelitian dari skripsi-skripsi yang sudah ada di Fakultas. (3) Membaca
saran-saran dari sekripsi yang sudah ada, pada setiap skripsi biasanya ada
kesimpulan dan saran. Pada saran ini bisanya ditulis hal-hal yang masih perlu
diteliti untuk
dikembangkan.
(4) Minta saran dari pembimbing, dari beberapa journal referensi yang berkaitan
yang anda punyai kira-kira topik apa yang bisa dirancang. (5) Keuntungan dengan
cara di atas adalah masing-masingskripsi atau journal sudah mempunyai daftar
pustaka yang berkaitan yang bisa anda cari. (6) Saran: jangan mencontoh dan
mengambil alih kalimat-kalimat yang ada pada skripsi yang sudah ada, ini bisa
ketahuan pembimbing, lebih baik materi yang anda gunakan di cari dari referensinya
saja.
Mencari
referensi pendukung: (a) Referensi pendukung pertamakali di cari di
perpustakaan fakultas: (b) Dari Journal ortodonsia yang ada difakultas seperti:
American Journal Orthodontic, Angle Orthodontist dan lain-lain. Ini semuanya
akan memuat topik penelitian ortodonsia. Telusuri dari journal yang terbaru,
lihat dulu dari daftar isinya. (c) Dari Journal dentistry, journal ini
materinya gabungan, lebih sukar mendapatkan materi ortodonsia yang akan dicari.
(d) Dari Textbook Ortodonsia atau yang berkaitan, telusuri dengan mencari satu
kata yang berkaitan pada daftar indeks padabagian belakang masing-masing textbook.
(e) Dari buku-buku ortodontik terjemahan, laporan penelitian yang telah
dipublikasi, Majalah-majalah ilmiah yang ada diperpustakaan. (f) Sekarang
teknologi sudah mendukung, referensi bisa di telusuri lewat internet, pada google atau yaho() search ketik kata yang
berkaitan dengan penelitian anda, misanya orthodontic deep overbite, anda akan mendapatkan
banyak referensi tentang deep overbite. (g) Selain itu referensi juga dapat
dicari lewat jaringan antar perpustakaan fakultas atau universitas bahkan
internasional coba tanyakan ke perpustakaan bagaimana caranya menggunakan
fasilitas ini. (h) Referensi bisa diburu di perpustakaan FKG Universitas lain
dengan datang sendiri atau minta tolong teman yang kuliah di difakultas
tersebut.
Menganalisis
variabel dan hubungan antar variabel:(a) Jika topik penelitian telah ditetapkan
bersama pembimbing, anda sekarang harus menganalisis variabel penelitian: Mana
yang menjadi variabel pengaruh?, mana yang menjadi variabel terpengaruh?.
Variabel-variabel apa saja yang harus dikendalikan? Bagaimana cara
pengendaliannya? Variabel-variabel mana yang tak terkendali? Kenapa tidak bisa
dikendalikan? (b) Pada subjek atau objek apa variabel itu akan diukur? Dengan alat
apa akan diukur? Bagaimana cara mengukurnya? Jenis data apa yang akan
didapatkan. (c) Analisis statistik apa yang nanti kira-kira akan dipakai?
Konsultasikan ke dosen atau konsultan ahli metodologi penelitian dan statistik.
Apakah nanti akan menggunakan uji parametrik atau non parametrik? Uji
perbandingan atau uji korelasi? (d) Pelajari metode analisis statistik yang
sudah ditetapkan, gunakan analisis dengan program komputer supaya lebih mudah.
Memperkirakan
kelayakan/feasibility penelitian: (a)
Apakah topik penelitian yang telah ditetapkan layak untuk diteliti?
Pertimbangan ini didasarkan kepada: Apakah topik itu sudah berkaitan dengan
bidang ilmu ortodonsia? Apakah sampel penelitian akan didapatkan cukup? Apakah
ada alat ukur atau peralatan laboratorium yang dibutuhkan? Apakah dana yang
tesedia bisa mencukupi? Apakah pengurusan izin peneltian tidak masalah?
Konsultasi
topik penelitian dengan pembimbing: (a) Topik penelitian yang telah dipertimbangkan
diatas anda konsultasikan ke pembimbing, dengan cara ini anda menghadap
pembimbing sudah dapat menunjukkan pemahaman tentang topik penelitian yang anda
pilih. (b) Jangan kecewa jika pembimbing anda tidak setuju atau kurang berminat
dengan topik yang anda pilih. (c) Siapkan topik-topik cadangan jika pilihan
anda tidak disetujui. (d) Jikaingin aman konsultasi saja dulu kepembimbing
sebelum memilih sendiri topik penelitian, tanyakan, kirakira topik apa yang
bisa anda teliti? Dengan cara Ini anda menunjukkan bahwa anda menghadap ke
pembimbing dengan kepala kosong. (e) Jangan lupa anda mempunyai dua pembimbing,
jangan sampai ada kesan salah satu pembimbing merasa dilewatkan dalam
menetapkan topik peneltian. Kalau ini sampai terjadi pembimbing tersebut akan enggan
untuk membaca skripsi anda.
Menetapkan
konsultan penelitian:Jika penelitian yang anda kerjakan mengait bidang ilmu lain
misalnya seperti psikologi, radiologi, komputer, keahlian laboratorium
tertentu, atas izin pembimbing anda, anda bisa minta bimbingan ahli tersebut
sebagai konsultan.
Menyusun
kerangka/outline penelitian: (a) Jika topik penelitian telah disetujui oleh
kedua pembimbing. anda mulai menyusun kerangka penelitian. Susunan kerangka
penelitian bisa dicontoh dari daftar isi skripsi ortodonsia yang terbaru yang
sudah jadi di perpustakaan. (b)
Urutan
daftar isi biasanya sudah baku tinggal mencari jenis penelitian yang mirip
dengan penelitian anda, tinggal memodifikasi isinya saja.
Menambah
materi referensi:(a) Jika untuk penulisan skripsi referensinya belum cukup
banyak (biasanya sekitar 10 – 30 refernsi) tambahannya bisa dicari dengan
meneliti daftar pustaka masing-masing journal yang sudah anda punyai,
journalnya bisa dicari di perpustakaan atau di internet. (b) Jika referensi
yang dicari belum didapat, untuk sementara gunakan dulu sitasi pada tulisan
anda, kemudian sebaiknya diganti dengan jurnal aslinya.
Menetapkan
jumlah sampel penelitian.Penetapan jumlah sampel. tergantung dari jenis penelitian
anda. Penelitian lapangan: Menggunakan rumus sampel berdasarkan jumlah populasi
penelitian. (a) Menetapkan jumlah 60 sampel, yang secara empirik ditetapkan sebagai
jumlah terkecil dari sampel besar yang sudah dianggap cukup repre-sentatif. (b)
Menetapkan jumlah 120 sampel sebagai sampel penelitian merupakan sampel besar.
Peneltian Klinik: Peneltian klinik yang jumlah sampelnya tidak banyak, sampel
yang dipakai biasanya berkisar antara 30-60 sampel, bahkan kurang dari 30
sampel. Peneltian Laboratoris biasanya menggunakan sampel 5-10 sampel tiap
kelopoknya. Jumlah sampel sangat ditentukan oleh biaya yang tersedia, jumlah
populasi, tingkat kesulitan pengambilan, homoginitas variabel. Sangat
dianjurkan pengambilan sampel dilakukan secara random.
Menyusun
proporsal penelitian.Untuk menyusun proporsal penelitian ada 2 cara: (a)Menyusun
proporsal sesuai dengan format proporsal penelitian, ini susunannya singkat
(12-15) halaman. Tata tulisnya berbeda dengan format skripsi, referensinya
tidak perlu banyak-banyak, yang penting dapat menjelaskan maksud, tujuan dan
cara penelian.
Setelah
seminar proporsal, baru dilakukan penysunan secara lengkap. Dengan cara ini
seminar bisa cepat dilakukan tetapi harus mengulang pembuatan skripsinya. (b)
Langsung menyusun format skripsi secara lengkap sampai bahan dan cara (metode
penelitian), seminar, kemudian disambung dengan hasil dan pembahasan setelah
penelitian dilakukan. Dengan cara ini seminar butuh waktu lama untuk bisa dilaksanakan,
tetapi penyusunan bisa dilakukan sekali kerja.