Monday, August 6, 2018

Definisi Bermain


Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai definisi bermain. Namun pada dasarnya kegiatan bermain selalu merupakan suatu kegiatan yang rnenyenangkan yang dilakukan oleh manusia, yang dimaksudkan untuk rnenghilangkan kejenuhan.  Definisi bermain dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
1)         Tjandrasa (2001:320) mengemukakan bahwa “Bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan karena kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir, bermain dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan atau paksaan dan luar kewajiban”.

2)         Karl Buhier dan Schenk Danziger (2001:45) mengemukakan bahwa “Bermain adalah kegiatan yang menimbulkan “kenikmatan”, dan kenikmatan itu menjadi rangsangan bagi perilaku lainnya.
3)         Charlotte Buhier mengemukakan bahwa “Bermain adalah pemicu kreativitas, menurutnya anak yang banyak bermain akan meningkat kreativitasnya.
4)         Sigmund Freud mengemukakan bahwa “Bermain merupakan sesuatu yang serius bagi anak-anak, di dalam bermain anak menumpahkan seluruh perasaannya, bahkan mampu mengatur “dunia dalamnya” agar sesuai dengan “dunia Iuárnya”.
5)         Erick Enilson mengemukakan bahwa “Bermain berfungsi memelihara ego anak-anak, oleh karena itu mereka berusaha mengatur, menguasai, berfikir dan berencana”.
6)         Jean Piaget mengemukakan bahwa “Bermain menunjukkan dunia realitas anak, yaitu adaptasi terhadap apa yang sudah méreka ketahui dan respon mereka terhadap hal-hal baru”.
7)         Sukintaka mengemukakan bahwa “Bermain mempunyai pengertian suatu kegiatan yang dilakukan dengan rasa senang, sukarela, bersungguh-sungguh tetapi bukan merupakan kesungguhan, dan semata-mata hanya memperoleh kesenangan dan bermainnya”.

Berdasarkan definisi bermain yang telah diungkapkan o!eh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan suatu kegiatan yang dapat memicu kreativitas serta daya fikir anak secara optimal tanpa anak tersebut merasa dipaksa untuk melakukannya. Kegiatan bermain untuk setiap anak dapat memberi pelajaran atau pengalaman bagaimana beradaptasi baik itu dengan lingkungan, orang lain, maupun dengan dirinya sendiri. Dalam kegiatan bermain anak-anak tidak sungguh-­sungguh, melainkan bertindak sesuai perannya, akan tetapi walaupun demikian bermain merupakan suatu hal yang serius bagi mereka.
Menurut Sukintaka, ada dua bentuk permainan yang dilakukan anak-anak, yaitu:     (1) Permainan yang dilakukan oleh mereka sendiri, peraturan, hukuman dan perwasitan ditentukan oleh mereka sendiri dan (2) Bentuk permainan yang diberikan oleh orang dewasa baik itu guru Penjasorkes, orang tua dan pihak lain.
Permainan ini pada umumnya mempunyai tujuan untuk mempengaruhi agar anak dapat berkembang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Jadi anak yang bermain itu baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja seluruh aspek pribadinya dapat berkembang.