Belajar merupakan usaha yang menghasilkan perubahan berupa keahlian,
sikap, kebiasaan, kemampuan pengetahuan, pengertian, penghargaan, emosi,
hubungan sosial jasmani, etika dan budi pekerti (Nana Sudjana, 1988.
p.50). Proses belajar akan membentuk
berbagai perubahan pada diri seseorang yang menetap dari waktu ke waktu. Belajar akan terasa lebih mudah bila terdapat
keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan (bobby DF dan Mike. 2005.
p. 38).
Keseimbangan otak tersebut akan sangat berperan dalam meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Oleh karenanya diperlukan mdel pembelajaran yang terus mengaktifkan
kedua bagian otak tersebut.
Cooperative
Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mempelajari materi dan
ketrampilan-ketrampilan khusus (Depdiknas.
2005. p. 11). Jadi bukan hanya kemampuan kognitifnya saja
yang diolah, demikian pula dengan afektifnya.
Model ini akan menjadi lengkap bila dimodifikasi dengan permainan yang
kompetitif sehingga dapat mengolah psikomotornya. “Panca Laga Sains” merupakan model
Cooperative Learning yang telah dimodifikasi dengan sebuah permainan
kompetitif, sehingga tiga kemampuan yang diharapkan dapat terpadu dan
mempermudah mempelajari pokok bahasan Sistem Organ pada Manusia.
Panca Laga Sains merupakan model pembelajaran dalam bentuk permainan
kompetitif. Dimana siswa secara
berkelompok menyelesaikan permasalahan yang disajikan dalam tiap
tahapannya. Ada lima
tahapan (Laga) yang harus dilalui dalam permainan ini, yang meliputi :
a.
Laga Makna : sebuah kompetisi untuk mencari arti atau
definisi dari suatu istilah.
b.
Laga Konsep : adalah kompetisi untuk mendapatkan
konsep-konsep penting di dalam suatu pokok bahasan yang harus dipahami dan
dikuasai, kemudian menyusunnya ke dalam suatu peta yang saling berkait dan
berurutan, sehingga dapat mempermudah proses belajar.
c.
Laga Struktur : adalah kompetisi untuk menyusun kembali
organ-organ yang terpisah menjadi sebuah Sistem Organ, dengan susunan/urutan
yang benar.
d.
Laga Proses : merupakan kompetisi untuk menjelaskan proses
terjadinya suatu zat (contoh terbentuknya urine) atau proses kerja suatu Sistem
Organ (contoh jalannya erithrosit pada sistem peredaran darah besar).
e.
Laga Rupa : adalah kompetisi yang menuntut siswa untuk
dapat menggambar bentuk suatu organ tubuh dengan detail yang tepat.
Cooperative Learning adalah metode pembelajaran dimana siswa belajar dalam
kelompok-kelompok yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam penyelesaian tugas saling bekerja sama
dan saling membantu (Depdiknas. 2005. p. 125).
Sains/IPA adalah kelompok ilmu pengetahuan yang bertujuan merumuskan faham
dan hukum alam (Hasan. 1980. p. 1382)
Hasil Belajar adalah kecakapan , ketrampilan, prinsip-prinsip generalisasi atau
pengertian, mental, sikap-sikap dan respon-respon emosional, fakta-fakta dan
pengalaman (Burton . 1976.
p. 5).
Domain/Ranah dalam
Pembelajaran meliputi kognitif, afektif dan
psikomotor (Nana S. 1988. p. 50).
Domain Kognitif meliputi kemampuan berfikir, memperoleh pengetahuan,
pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Domain afektif meliputi aspek yang terkait
dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu
obyek. Domain Psikomotor berkaitan
dengan kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan atau gerak
fisik.
Sistem Organ pada Manusia merupakan pokok bahasan yang mempelajari berbagai sistem penunjang
aktivitas manusia. Pada manusia terdapat
7 sistem organ yaitu : sistem gerak,
sistem respirasi, sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem ekskresi, sistem
reproduksi, sistem koordinasi dan panca indra (Slamet P. 2006.
p. 51).