Wednesday, August 8, 2018

Panca Laga Sains


Belajar merupakan usaha yang menghasilkan perubahan berupa keahlian, sikap, kebiasaan, kemampuan pengetahuan, pengertian, penghargaan, emosi, hubungan sosial jasmani, etika dan budi pekerti (Nana Sudjana, 1988. p.50).  Proses belajar akan membentuk berbagai perubahan pada diri seseorang yang menetap dari waktu ke waktu.  Belajar akan terasa lebih mudah bila terdapat keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan (bobby DF dan Mike.  2005.  p. 38).
Keseimbangan otak tersebut akan sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.  Oleh karenanya diperlukan mdel pembelajaran yang terus mengaktifkan kedua bagian otak tersebut. 
Cooperative Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mempelajari materi dan ketrampilan-ketrampilan khusus (Depdiknas.  2005.  p. 11).  Jadi bukan hanya kemampuan kognitifnya saja yang diolah, demikian pula dengan afektifnya.  Model ini akan menjadi lengkap bila dimodifikasi dengan permainan yang kompetitif sehingga dapat mengolah psikomotornya.  “Panca Laga Sains” merupakan model Cooperative Learning yang telah dimodifikasi dengan sebuah permainan kompetitif, sehingga tiga kemampuan yang diharapkan dapat terpadu dan mempermudah mempelajari pokok bahasan Sistem Organ pada Manusia.
Panca Laga Sains merupakan model pembelajaran dalam bentuk permainan kompetitif.  Dimana siswa secara berkelompok menyelesaikan permasalahan yang disajikan dalam tiap tahapannya.  Ada lima tahapan (Laga) yang harus dilalui dalam permainan ini, yang meliputi :
a.           Laga Makna :  sebuah kompetisi untuk mencari arti atau definisi dari suatu istilah.
b.          Laga Konsep :  adalah kompetisi untuk mendapatkan konsep-konsep penting di dalam suatu pokok bahasan yang harus dipahami dan dikuasai, kemudian menyusunnya ke dalam suatu peta yang saling berkait dan berurutan, sehingga dapat mempermudah proses belajar.
c.           Laga Struktur :  adalah kompetisi untuk menyusun kembali organ-organ yang terpisah menjadi sebuah Sistem Organ, dengan susunan/urutan yang benar.
d.          Laga Proses :  merupakan kompetisi untuk menjelaskan proses terjadinya suatu zat (contoh terbentuknya urine) atau proses kerja suatu Sistem Organ (contoh jalannya erithrosit pada sistem peredaran darah besar).
e.           Laga Rupa :  adalah kompetisi yang menuntut siswa untuk dapat menggambar bentuk suatu organ tubuh dengan detail yang tepat.
Cooperative Learning adalah metode pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok yang memiliki tingkat kemampuan berbeda.  Dalam penyelesaian tugas saling bekerja sama dan saling membantu (Depdiknas.  2005.  p. 125).
Sains/IPA adalah kelompok ilmu pengetahuan yang bertujuan merumuskan faham dan hukum alam (Hasan.  1980.  p. 1382)
Hasil Belajar adalah kecakapan , ketrampilan, prinsip-prinsip generalisasi atau pengertian, mental, sikap-sikap dan respon-respon emosional, fakta-fakta dan pengalaman (Burton.  1976.  p. 5).
Domain/Ranah dalam Pembelajaran meliputi kognitif, afektif dan psikomotor (Nana S.  1988.  p. 50).  Domain Kognitif meliputi kemampuan berfikir, memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.  Domain afektif meliputi aspek yang terkait dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek.  Domain Psikomotor berkaitan dengan kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan atau gerak fisik.
Sistem Organ pada Manusia merupakan pokok bahasan yang mempelajari berbagai sistem penunjang aktivitas manusia.  Pada manusia terdapat 7 sistem organ yaitu :  sistem gerak, sistem respirasi, sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem ekskresi, sistem reproduksi, sistem koordinasi dan panca indra (Slamet P.  2006.  p. 51).