Minat adalah kecenderungan hati yg
tinggi terhadap sesuatu; berminat adalah mempunyai (menaruh) minat; cenderung hati
kepada;(Dedy Sugono, 2008:1027)
Menurut
Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong
seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan
untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Sedangkan menurut kamus besar bahasa
Indonesia (1990: 583), minat
atau keinginan adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Hal
penting pada minat adalah intensitasnya. Secara umum minat termasuk
karakteristik afektif yang memiliki intensitas tinggi(Depdiknas, 2008:6).
Hurlock (1993) menjelaskan bahwa
minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang
ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu
akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan
mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun.
Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau
dapat berubah-ubah. Sedangkan Crow & Crow (1984) menjabarkan bahwa minat dapat menunjukkan
kemampuan untuk memperhatikan seseorang, Sesuatu barang atau kegiatan atau
sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli
oleh kegiatan itu sendiri. Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil
dari turut sertanya dalam kegiatan tersebut. Lebih lanjut, Crow and Crow
menyebutkan bahwa minat mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan-dorongan,
motif-motif dan respon-respon emosional.
Minat, menurut Chauhan (1978) pada orang dewasa menentukan aturan
penting dalam perkembangan pribadi dan prilaku mereka. Minat adalah hal penting
untuk mengerti individu dan menuntun aktivitas dimasa yang akan datang.(www.mathedu-unila.blogspot.com,
20-05-2010).
Tampubolon (1993) mengemukakan bahwa
minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika
ada motivasi. Hal senada juga dikemukakan oleh Sandjaja (2005) bahwa suatu
aktivitas akan dilakukan atau tidak sangat tergantung sekali oleh minat
seseorang terhadap aktivitas tersebut, disini nampak bahwa minat merupakan
motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas. Meichati (Sandjaja, 2005)
mengartikan minat adalah perhatian yang kuat, intensif dan menguasai individu
secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas. (www.unika.ac.id, 02-05-2010).
Aiken (Ginting, 2005) mengungkapkan
definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya.
Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang
mempunyai pilihan dalam hidupnya, hal tersebut diungkapkan oleh Anastasia dan
Urbina (Ginting, 2005). Selanjutnya Ginting (2005) menjelaskan, minat berfungsi
sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu
yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu
melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat
membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang(www1.bpkpenabur.or.id,02-05-2010).
Dari beberapa definisi minat di atas
dapat ditarik kesimpulan mengenai minat, bahwa minat merupakan sebuah motivasi
intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang
dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan dan cendrung menetap, dimana
aktivitas tersebut merupakan proses pengalaman belajar yang dilakukan dengan
penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira.