Dalam
pembelajaran di kelas ada empat tahap yang seyogianya ditempuh sebagai berikut:
Pertama, building knowledge of field. Ini merujuk pada tahap penjajagan dan
pengenalan topik yang akan dibahas. Kegiatan ini bersifat interaktif antara
guru dan siswa, antara siswa dengan siswa yang lain, sehingga ketrampilan listening
dan speaking terjadi di sini. Guru diharapkan membangun kosa kata dengan
cara eliciting dari siswa tentang topik yang akan dibahas. Guru juga
melatih pola-pola kalimat atau tatabahasa yang mencirikan teks spoof dan
memasukkannya kedalam kalimat-kalimat (tidak berdiri sendiri-sendiri atau
terpisah). Pada tahap ini siswa dilatih keterampilan menyimak dan berbicara.
Singkatnya, pengalaman dan pengetahuan siswa tentang topik itu dijelajahi sebanyak
mungkin.
Kedua, modelling
of text. Tahap ini adalah tahap pemajanan (exposure) terhadap sebuah
model teks spoof kepada peserta didik (siswa). Pada tahap ini
keterampilan yang dilatihkan adalah membaca. Tahap ini berbeda dengan tahap
sebelumnya (BKOF) yang membangun pengetahuan umum sesuai konteks dari topik.
Pada tahap MOT ini secara eksplisit fokus pada mengamati dan menganalisa teks
model, misalnya analisa tentang fungsi sosial sebuah teks, struktur generik dan
ciri kebahasaannya.
Ketiga, joint construction of text.
Tahap ini didesain untuk
menciptakan kolaborasi antar siswa. Dari kolaborasi itu diharapkan muncul teks
sebagai hasil kerja sama. Mereka diasumsikan mampu berbuat itu setelah melewati
dua tahap sebelumnya di atas. Sebelumnya guru harus yakin bahwa siswa sudah
benar-benar memiliki pengetahuan yang memadai tentang topik yang akan dibahas,
sehingga siswa tidak menemui kesulitan dalam memproduksi sebuah teks. Guru
sebaiknya secara langsung menjelaskan kekurangan-kekurangan yang belum atau
lupa dijelaskan dalam BKOF di dalam JCOT ini.
Pada tahap ini guru membagi siswa dalam
kelompok 3 atau 4 siswa. Guru membagikan gambar berseri dimana masing-masing
gambar terdapat kata-kata kunci di bawahnya kepada masing-masing kelompok. Kemudian siswa diminta untuk mendengarkan
guru membaca teks spoof (misalnya). Berikutnya siswa diminta untuk menuliskan kembali
teks yang tadi dibaca guru dengan kalimat mereka sendiri berdasarkan gambar
yang sudah dibagikan tersebut. Kalau dalam pembuatan teks mengalami kesulitan,
guru dapat menambahkan daftar pertanyaan untuk masing masing gambar.
Keempat, independent construction
of text. Pada tahap ini siswa diberi
gambar berseri yang berbeda dengan gambar sebelumnya kemudian guru menyuruh
siswa secara perorangan memproduksi teks. Peserta didik diminta menulis mandiri
berdasar imaginasi yang mereka peroleh dari gambar. Setelah melalui
revisi-revisi sedemikian rupa lalu teks-teks dipublikasikan dengan
menempelkannya di majalah dinding atau dinding-dinding kelas. Pada tahap ini
siswa juga diharapkan mampu memproduksi teks tulis sendiri dengan cara
mencarinya di luar kelas (internet misalnya).