Tuesday, June 24, 2014

Apa yang di maksud Kesesatan Konstan itu ?

Kesesatan  konstan  merupakan  pengaruh  akibat  variable ekstrane,  yang  selalu  ada  dalam  setiap  eksperimen.  Variabel  ini  tidak  dapat diketahui, tidak dapat diukur dan sulit untuk dikendalikan, serta tidak mudah untuk  diperhitungkan   dan  dipisahkan  dengan  perbedaan  hasil  yang ditimbulkan oleh variable eksperimen. Sebagai contoh dari kesesatan konstan adalah sebagai berikut:

Suatu  penelitian  eksperimen  dilakukan  untuk  mengetahui  pengaruh  suatu metode  (pemecahan  soal)  terhadap  prestasi  belajar  matematika.  Prosedur eksperimen telah dilaksanakan sesuai dengan metodologis yang benar, maka peneliti  berkeyakinan  bahwa  adanya  perbedaan  hasil  belajar  siswa  nanti secara  mutlak  dipengaruhi  oleh  baiknya  metode  yang  dilakukan.  Ia  tidak menyadari adanya berbagai variable yang mungkin dapat mengganggu proses dan  hasil  eksperimen.  Variabel  pengganggu  kesesatan  konstan;  misalnya pada  kelompok  kontrol  terdapat  anak-anak/siswa  yang pada  sore  hari  ikut pelajaran  tambahan/privat.  Di  samping  itu,  banyak  orang  tua/keluarga  yang peduli sekali terhadap waktu dan kedisiplinan belajar anaknya, sehingga anak itu  selalu  diawasi  orang  tuanya.  Ditinjau  dari  segi guru  yang  mengajar  di kelompok  kontrol  mempunyai  kecakapan  mengajar,  penguasaan  bahan  ajar, kepribadian, dan pendekatan kepada siswa sangat bagus. Alat untuk mengukur kemampuan siswa baru mampu mengukur sebagian dari kecakapan dan materi yang  diajarkan.  Variabel-variabel  tersebut  merupakan  variable  luar/ekstrane yang  sulit  diperhitungkan,  sulit  dikendalikan,  sehingga  disinilah  muncul adanya kesesatan konstan.
Dengan  adanya  kesesatan  itu,  akibatnya  setelah  data akhir  eksperimen diperoleh dan dianalisis terjadi  tidak adanya perbedaan antara hasil belajarmatematika bagi siswa kelompok eksperimen yang diberi perlakukan metode A (pemecahan soal) dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode B (pemahaman  konsep).  Mengapa  hal  ini  terjadi  ?  Pada  hal  secara  teori  jelas bahwa  metode  pemecahan  soal  lebih  baik  dibandingkan dengan  metode pemahaman  konsep.  Apa  jawabannya?  Hal  ini  terjadi  karena  banyaknya variabel  luar/ekstrane  yang  muncul  pada  suatu  kelompok  tertentu  pada  saat waktu  pelaksanaan  eksperimen.  Jadi  hasil  belajar  pada  siswa  kelompok kontrol  telah  dicemar  oleh  varibel  ekstrane  yang  peneliti  tidak  mampu memperhitungkan.  Pada  hal  kalau  eksperimen  berjalan dengan  mulus  tanpa banyak dipengaruhi variable yang menyesatkan, besarkemungkinan metode yang  dicobakan  pada  kelompok  eksperimen  akan  mampu  memberikan  hasil belajar yang lebih baik.
Kemudian, tindakan apa yang sebaiknya dilakukan guru yang akan melakukan eksperimen?  Perlu  mempersiapkan  secara  maksimal berbagai  komponen yang  berkaitan  dengan  metode  yang  akan  dieksperimenkan  pada  bidang materi  pelajaran  tertentu,  baik  yang  berkaitan  dengan  metode  pembelajaran yang  akan  ditreatmenkan/diperlakukan,  materi  pelajaran,  guru  pelakasana tindakan,  siswa  yang  dikenai  tindakan,  kondisi/situasi  kelas,  lingkungan belajar,  maupun  komponen  lain  yang  mungkin  dapat  memengaruhi  hasil eksperimen.  Selama  proses  kegiatan  ekperimen  berlangsung,  peneliti  perlu memperhatikan  adanya  variabel  lain  yang  dimungkinkan  akan  dapat mengganggu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi munculnya variabel luar yang dapat menyesatkan hasil eksperimen. 

(artikel berikutnya : Kesesatan Tidak Konstan


_____________________