Kesesatan konstan
merupakan pengaruh akibat
variable ekstrane, yang selalu
ada dalam setiap
eksperimen. Variabel ini
tidak dapat diketahui, tidak
dapat diukur dan sulit untuk dikendalikan, serta tidak mudah untuk diperhitungkan dan
dipisahkan dengan perbedaan
hasil yang ditimbulkan oleh
variable eksperimen. Sebagai contoh dari kesesatan konstan adalah sebagai berikut:
Suatu penelitian
eksperimen dilakukan untuk
mengetahui pengaruh suatu metode
(pemecahan soal) terhadap
prestasi belajar matematika.
Prosedur eksperimen telah dilaksanakan sesuai dengan metodologis yang
benar, maka peneliti berkeyakinan bahwa
adanya perbedaan hasil
belajar siswa nanti secara
mutlak dipengaruhi oleh
baiknya metode yang
dilakukan. Ia tidak menyadari adanya berbagai variable yang
mungkin dapat mengganggu proses dan
hasil eksperimen. Variabel
pengganggu kesesatan konstan;
misalnya pada kelompok kontrol
terdapat anak-anak/siswa yang pada
sore hari ikut pelajaran tambahan/privat. Di
samping itu, banyak
orang tua/keluarga yang peduli sekali terhadap waktu dan
kedisiplinan belajar anaknya, sehingga anak itu
selalu diawasi orang
tuanya. Ditinjau dari segi guru
yang mengajar di kelompok
kontrol mempunyai kecakapan
mengajar, penguasaan bahan
ajar, kepribadian, dan pendekatan kepada siswa sangat bagus. Alat untuk
mengukur kemampuan siswa baru mampu mengukur sebagian dari kecakapan dan materi
yang diajarkan. Variabel-variabel tersebut
merupakan variable luar/ekstrane yang sulit
diperhitungkan, sulit dikendalikan,
sehingga disinilah muncul adanya kesesatan konstan.
Dengan adanya
kesesatan itu, akibatnya
setelah data akhir eksperimen diperoleh dan dianalisis
terjadi tidak adanya perbedaan antara
hasil belajarmatematika bagi siswa kelompok eksperimen yang diberi perlakukan
metode A (pemecahan soal) dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode B (pemahaman konsep).
Mengapa hal ini
terjadi ? Pada
hal secara teori
jelas bahwa metode pemecahan
soal lebih baik
dibandingkan dengan metode pemahaman konsep.
Apa jawabannya? Hal ini terjadi
karena banyaknya variabel luar/ekstrane
yang muncul pada
suatu kelompok tertentu
pada saat waktu pelaksanaan
eksperimen. Jadi hasil belajar pada
siswa kelompok kontrol telah
dicemar oleh varibel
ekstrane yang peneliti
tidak mampu memperhitungkan. Pada
hal kalau eksperimen berjalan dengan mulus
tanpa banyak dipengaruhi variable yang menyesatkan, besarkemungkinan
metode yang dicobakan pada
kelompok eksperimen akan
mampu memberikan hasil belajar yang lebih baik.
Kemudian,
tindakan apa yang sebaiknya dilakukan guru yang akan melakukan eksperimen? Perlu
mempersiapkan secara maksimal berbagai komponen yang
berkaitan dengan metode
yang akan dieksperimenkan pada
bidang materi pelajaran tertentu,
baik yang berkaitan
dengan metode pembelajaran yang akan
ditreatmenkan/diperlakukan,
materi pelajaran, guru
pelakasana tindakan, siswa yang
dikenai tindakan, kondisi/situasi kelas,
lingkungan belajar, maupun komponen
lain yang mungkin
dapat memengaruhi hasil eksperimen. Selama
proses kegiatan ekperimen berlangsung,
peneliti perlu memperhatikan adanya
variabel lain yang
dimungkinkan akan dapat mengganggu. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi munculnya variabel luar yang dapat menyesatkan hasil eksperimen.
(artikel berikutnya : Kesesatan Tidak Konstan )
_____________________
(artikel berikutnya : Kesesatan Tidak Konstan )
_____________________