Kesesatan
tidak konstan adalah kesesatan yang terjadi pada satu atau beberapa kelompok dalam
suatu eksperimen, tetapi
tidak terjadi pada
satu kelompok lain. Kesesatan
pada jenis ini ada kemungkinan untuk dapat diperhatikan atau dikendalikan pada
waktu mempersiapkan eksperimen, atau menentukan pola eksperimen. Kesesatan tipe
ini dapat dibedakan kedalam tiga jenis, yaitu:
1).
Kesesatan tipe S (Subyek).
2).
Kesesatan tipe G (Grup), dan
3).
Kesesatan tipe R (Replikasi).
Untuk
mendapatkn pemahaman tentang beberpa tipe kesesatan tersebut di atas berikut
ini disampaikan penjelasan singkatnya.
1) Kesesaatan Tipe S
Ciri
khusus dari kesesatan adalah adanya fluktuasi subjeks sampling pada suatu penugasan
subjek ke dalam
kelompok eksperimen dan kelompok pembanding/kontrol pada
suatu eksperimen. Kejadian ini
kemungkinan muncul karena dalam
salah satu atau kedua kelompok
itu terhimpun beberapa orang
dalam segi perimbangan
menguntungkan salah satu dari kelompok. Misalnya,
dalam suatu eksperimen
yang ingin diketahui pengaruh metode
terhadap hasil belajar
matematika pada suatu
kelas di sekolah dasar,
mungkin sekali secara
kebetulan pada kelas pembanding terhimpun siswa
yang memiliki IQ
yang tinggi dan
rajin belajar.Setelah proses
eksperimen berakhir, diadakan tes kepada kedua kedua kelompok secara bersamaan.
Setelah diadakan analisis statistik dengan menggunakan uji t
diperoleh kesimpulan bahwa
tidak ada perbedaan
pengaruh antara metode A
dan metode B
terhadap hasil belajar
matematika pada siswa kelas
tertentu pada SD
tersebut. Mengapa demikian?
Hal ini dapat disebabkan hasil
belajar dari kedua
kelompok eksperimen (kontrol
dan eksperimen) bukan disebabkan
oleh pengaruh metode,
tetapi karena adanya perbedaan
subyek (S) yang ditugasi pada
kedua kelompok tersebut. Maka
dalam pelaksanaan eksperimen,
distribusi subyek yang akan ditugasi pada kelompok-kelompok eksperimen
harus diseimbangkan, hal ini agar
mendapatkan perhatian bagi
para peneliti eksperimen pembelajaran.
2)
Kesesatan Tipe G
Pada suatu
eksperimen dapat terjadi
adanya variabel-variabel luar
yang mempengaruhi satu atau beberapa kelompok siswa dalam suatu kegiatan
eksperimen, tetapi tidak
menyangkut seluruh kelompok
yang digunakan. Dalam suatu
eksperimen bidang pembelajaran seorang guru yang ditugasi untuk mengajar
dengan metode CTL
(eksperimen), sedemikian baiknya sehingga memberikan
pengaruh yang sangat sistematis terhadap prestasi belajar siswa, dan sebaliknya di
kelas lain, diajaroleh guru yang kurang mempunyai
motivasi mengajar, kurang menguasai bahanajar, dan bahkan kurang disiplin.
Demikian pula kalau dalam suatu kelompok eksperimen terdapat siswa yang nakal,
dan sering mengganggu teman waktu pelajaran sedang berlangsung,
akan mempengaruhi hasil
eksperimen pada kelas tersebut. Kalau hal ini terjadi maka
kesesatan tipeG telah memengaruhi eksperimen, dan hasil eksperimen tersebut
akan tercemari.
3) Kesesatan Tipe R
Ada
pola eksperimen yang dilakukan terhadap beberapa eksperimen yang dilakukan secara
serentak dengan menggunakan
sample dari bermacammacam sub-populasi.
Pada eksperimen tersebut
disebut Replikasi. Berdasarkan
pada istilah inilah kesesatan tipe R inimuncul. Pada eksperimen-eksperimen yang
menggunakan metode mengajar yang dilakukan
beberapa kali umumnya dikerjakan seorang
guru. Akan tetapi, guru lain juga
dapat mereplika (mengulangi
dalam keadaan yang
sama) setelah memahami apa yang dilakukan oleh guru sebelumnya.
Kesesatan tipe R ini
terjadi bilamana variabel
luar memberikan pengaruh
secara sistematis terhadap satu replikasi, tetapi tidak memberikan
pengaruh pada replikasi yang lain. Metode mengajar yang pernah diberikan sebelumnya mungkin
memberikan landasan yang sangat menguntungkan bagi metode yang sedang
dicobakan, dan tidak demikian halnya yang ada pada kondisi sebaliknya. Metode
yang akan dicobakan ternyata sudah biasa diberikan, sehingga siswa pada sekolah
itu akan mendapatkan prestasi belajar
yang lebih baik daripada sekiranya mereka diajarkan dengan metode lain.
Kalau eksperimen ini dilaksanakan
pada suatu sekolah,
maka perbedaan pengaruh variabel
yang diobservasi dapat dianggap bebas dari kesesatan R itu. Tetapi
kalau ditinjau dari
segi banyaknya replikasi
pada suatu eksperimen yang
diadakan di beberapa sekolah, mungkin terjadi kesesatan tipe ini
dan berpengaruh terhadap
rerata dari variabel
yang dieksperimenkan.
(baca bagian selanjutnya : Pelaksanaan Eksperimen )
=============>
(baca bagian selanjutnya : Pelaksanaan Eksperimen )
=============>