Friday, August 3, 2018

Pembelajaran Sejarah Secara Kreatif


Keluhan secara umum bagi siswa dalam pembelajaran sejarah adalah perasaan jemu atau membosankan. Padahal dalam upaya pembinaan kepribadian nasional diperlukan sarana penunjang diantaranya pembelajaran sejarah. Seperti ungkapan Allan Nevis yang dikutip oleh Habib Mustopa, bahwa sejarah memberikan bimbingan terhadap bangsa-bangsa, tetapi yang lebih penting dari sejarah adalah sebagai sumber pengetahuan untuk membina bangsa ( Habib Mutopa, 1991 : 285 ). Di samping itu sebagai bangsa yang masih muda bangsa Indonesia menghadapi tantangan besar akan identitas dirinya baik dalam upaya membangun solidaritas antar warga bangsa Indonesia maupun dalam dinamika pergaulan antar bangsa.
Urgensi itu membutuhkan kemenarikan pembelajaran sejarah melalui teknik-teknik yang dapat membuat siswa aktif dan kreatif, siswa mampu mengungkap hubungan antar kejadian penting dalam kehidupan, mengkritisi informasi-informasi kesejarahan, memahami kompleksitas pergumulan nilai dari sesuatu peristiwa bersejarah, dan mengembangkan kearifan humanik dari pokok bahasan mata pelajaran sejarah bagi kehidupan sehari-hari.

Teknik-teknik pengajaran dan pembelajaran quantum adalah satu contoh teknik mengajar yang dapat dipertimbangkan untuk menyemarakkan suasana kelas dan membuat suasana hati siswa lebih menyenagkan saat belajar. Teknik-teknik ice breaking bisa dimanfaatkan untuk memulihkan semangat siswa belajar dan merefleksikan pengalaman belajar. Teknik-teknik lainnya seperti studi lapangan, pembelajaran dengan alat peraga, menggambar serial peta sesuai kronologi peristiwa, wawancara dengan pelaku sejarah, diskusi, drama, pemanfaatan waktu libur untuk tinggal ( live in ) di lokasi bersejarah,  menggambar bagan silsilah keluarga dan sebagainya dapat dipergunakan, setidaknya untuk mengatasi kendala keterbatasan jumlah jam pelajaran di kelas perminggu bagi mata pelajaran sejarah yang sangat penting ini.