Wednesday, August 8, 2018

Pengertian Metode Peta Pikiran (Mind Mapping)


Peta pikiran atau disebut dengan mind mapping merupakan salah satu metode belajar yang dikembangkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an yang didasarkan pada cara kerja otak. Disebut metode karena peta pikiran ini berupa urutan langkah-langkah yang sistematis. Otak mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, bentuk-bentuk, suara musik, dan perasaan. Otak menyimpan informasi dengan pola dan asosiasi seperti pohon dengan cabang dan rantingnya. Otak tidak menyimpan informasi menurut kata demi kata atau kolom demi kolom dalam kalimat baris yang rapi seperti yang kita keluarkan dalam berbahasa. Untuk mengingat kembali dengan cepat apa yang telah kita pelajari sebaiknya meniru cara kerja otak dalam bentuk peta pikiran. Dengan demikian, proses menyajikan dan menangkap isi  pelajaran dalam peta-peta konsep mendekati operasi alamiah dalam berpikir (Sugiyanto, 2007: 41).

 Peta pikiran (Mind mapping) adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Mind mapping menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut (Michael Michalko dalam Buzan, 2007: 2). Senada dengan pendapat tersebut, Buzan (2007: 103) mengungkapkan bahwa mind mapping adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. Mind mapping memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asosiasinya dalam pola radial dan jaringan sebagaiman otak dirancang seperti yang secara internal selalu digunakan otak, dan terhadap mana anda perlu membiasakan diri kembali. Mind mapping merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak—mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita (Buzan, 2007: 4). Mind mapping bisa dibandingkan dengan peta kota. Bagian tengah mind mapping sama halnya dengan pusat kota dan mewakili gagasan terpentng; jalan-jalan protokol yang memancar keluar dari pusat kota merupakan pikiran-pikiran utama dalam proses berpikir, jalan-jalan atau cabang-cabang sekunder merupakan pikiran sekunder (Buzan, 2004: 6).
Mind mapping atau peta pikiran yang ditemukan oleh Tony Buzan ini didasarkan pada cara kerja otak penyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak manusia tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang. Apabila dilihat sekilas sel-sel saraf tersebut akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Dengan demikian jika informasi disimpan seperti cara kerja otak, maka akan informasi tersimpan makin baik dan hasil akhirnya membuat proses belajar semakin mudah.
Mind mapping merupakan salah satu keterampilan paling efektif dalam proses berpikir kreatif. Pemetaan pikiran mirip dengan outlining tetapi lebih menarik secara visual dan melibatkan kedua belahan otak (Wycoff, 2003: 64). Berdasar pada paparan di atas dapat dikemukakan bahwa mind mapping merupakan metode mencatat kreatif imajinatif  dengan konsep utama pada bagian tengah dan dilingkupi oleh konsep lain yang berhubungan.